Variation of Sago Flour and Tapioca Starch in Carrot (Daucus carota L.) Fortified Mackerel (Scomberomorus commersonii) Sausages

Fortifikasi Pasta Wortel (Daucus carota L.) Pada Pembuatan Sosis Ikan Tenggiri (Scomberomorus commersonii) Dengan Variasi Tepung Sagu dan Tepung Tapioka

Authors

  • Monika Andini Universitas Slamet Riyadi Surakarta
  • Vivi Nuraini Universitas Slamet Riyadi Surakarta
  • Merkuria Karyantina Universitas Slamet Riyadi Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.33061/jitipari.v9i2.8650

Abstract

Sausage is one of frozen food product that’s popular among the society. Mackerel is classified as a fish that’s low fat and higher in protein, and also has characteristics like white meat, thick and didn’t had contain many thorns, so it’s suitable for used in the processed of fish sausage. Innovation of fish sausage can be carried out by fortification provitamin A from carrot paste, and produced gluten-free mackerel sausage product by using sago flour and tapioca starch as a binder. The purpose of this study was to identify  characteristics of mackerel sausage fortified of carrot paste which is high in protein and β-carotene. The experimental design used is a Completely Randomized Design (CRD) with the first factor being the ratio of mackerel and carrot paste 75% : 25%, 50% : 50%, 25% : 75%. The second factor was the ratio of sago flour and tapioca starch as filler of sausage 80% : 20%, 60% : 40%, and 40%: 60%. The analysis indicated that the formulation of mackerel sausage which is highs in protein and the most preferred by consumers is found in the ratio of 75% mackerel : 25% carrot paste and 80% sago flour : 20% tapioca starch with a protein content of 11,36% and an overall level of preference is 3,55 (neutal). The mackerel sausage formulation that’s highs in β-carotene is found in the ratio of 25% mackerel: 75% carrot paste and 60% sago flour: 40% tapioca starch by 876 µg/g. Fortified carrot paste in mackerel sausages could be a  potensial source of protein and β-carotene.

References

AOAC. (1992). Official methods of analysis. Washington, DC : Association of Official Analytical Chemist.

AOAC. (2005). Official methods of analysis (18 th edn). Washington, DC : Association of Official Analytical Chemist.

Apriyantono, A., Fardiaz, D., Puspitasari, N. L., Sedarnawati, & Budiyanto, S. (1989). Petunjuk Laboratorium Analisis Pangan. Bogor : Institut Pertanian Bogor Press.

Aristawati, R., Atmaka, W., & Muhammad, D. R. A. (2013). Substitusi tepung tapioka (Manihot esculenta) dalam pembuatan takoyaki. Jurnal Teknosains Pangan, 2(1), 56–65.

Asari, E. D., Haryati, S., & Sudjatinah, M. (2021). Pengaruh berbagai jenis ikan laut terhadap sifat fisikokimia dan sensori sosis ikan. Skripsi. Semarang : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Semarang.

Badan Standarisasi Nasional. (2013). SNI No.7755-2013. Sosis ikan. Jakarta : Badan Standarisasi Nasional.

Balai Pengujian dan Pengawasan Mutu Hasil Perikanan. (2005). Teknologi pengolahan surimi dan produk fish jelly. Jakarta : Balai Pengujian dan Pengawasan Mutu Hasil Perikanan (BPPMHP).

Damopolii, R., Assa, J. R., & Kandao, J. (2017). Karakteristik organoleptik dan kimia bakso ikan mujair (Oreochromis mossambicus) yang disubstitusi dengan tepung sagu (Metroxylon sago) sebagai bahan pengisi. Jurnal Cocos, 1(4), 1–10. https://doi.org/10.35791/cocos. v1i4.15703

Departemen Kesehatan RI. (2008). Pedoman umum gizi seimbang (panduan untuk petugas). Jakarta : Direktorat Bina Gizi Masyarakat.

Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. (2018). Tabel komposisi pangan Indoensia 2017. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Febriyanti, V., Sani, E. Y., & Haryati, S. (2021). Pengaruh substitusi pasta wortel dan tepung tapioka sebagai bahan pengisi terhadap sifat fisikokimia dan sensoris sosis ikan belanak. Skripsi. Semarang : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Semarang.

Harsanto, P. B. (1986). Budidaya dan pengolahan sagu. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.

Ketaren, S. (2005). Pengantar teknologi lemak dan minyak. Bogor : UI-Press.

Luna, P., Herawati, H., Widowari, S., & Prianto, A. B. (2015). Pengaruh kandungan amilosa terhadap karakteristik fisik dan organoleptik nasi instan. Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian, 12(1), 1–10. http://dx.doi.org/10.21082/jpasca.v12n1.2015.1-10

Novia, C. (2011). kajian kelayakan teknis dan finansial produksi nugget jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) rasa ikan tongkol (Euthynus aletrates) skala industri kecil. Jurnal Teknologi Pangan, 2(1). https://doi.org/10.35891/tp.v2i1.480

Palandeng, F. C., Mandey, L. C., & Lumoindong, F. (2016). Karakteristik fisiko-kimia dan sensoris sosis ayam petelur afkir yang difortifikasi dengan pasta dari wortel. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Pangan, 4(2), 19–28.

Rahayu, W. P. (2001). Penuntun praktikum penilaian orgaloneptik. Bogor : IPB Press (Bogor Agricultural University).

Setyoko, T. (2017). Pengaruh penambahan persentase tepung labu kuning (Cucurbita moshchata) terhadap karakteristik fisiko-kimia sosis ikan gabus (Ophiocephalus striatus). Skripsi. Malang : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya Malang. Retrieved from http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135779/

Sudarmadji, S., Haryono, B., & Suhardi. (2010). Prosedur analisa untuk bahan makanan dan pertanian. Yogyakarta : Penerbit Liberty.

Swastawati, F., Widiyanto, V., & Darmanto, Y. S. (2013). Pengaruh pemberian asap cair terhadap kualitas dendeng asap ikan bandeng (Chanos forsk), Tenggiri (Scomberomorus SP), dan lele (Clarias batrachus). Jurnal Pengolahan Dan Bioteknologi Hasil Perikanan, 3(1), 11–20.

Triyani, A., Ishartani, D., & Rahardian, D. A. . (2013). Kajian karakteristik fisikokimia tepung labu kuning (Cucurbita moschata) termodifikasi dengan variasi lama perendaman dan konsentrasu asam asetat. Jurnal Teknosains Pangan, 2(2), 29–38.

Turangan, H., Rais, M., & Fadillah, R. (2019). Analisis penggunaan tepung labu kuning (Cucurbita moschata) terhadap kualitas sosis ikan tenggiri. . Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 5(2). 31 - 42. https://doi.org/10.26858/jptp.v5i2.9931

Untoro, N. S., Kusrahayu, & Setiani, B. E. (2012). Kadar air, kekenyalan, kadar lemak dan citarasa bakso daging sapi dengan penambahan ikan bandeng presto (Channos Channos Forsk). Animal Agriculture Journal, 1(1), 567–583.

Wahyudi, R., & Maharani, E. T. W. (2017). Profil protein pada ikan tenggiri dengan variasi penggaraman dan lama penggaraman dengan menggunakan metode SDS-PAGE. Seminar Nasional Pendidikan, Sains Dan Teknologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Muhammadiyah Semarang, ISBN : 978, 34– 41. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/viewFile/3110/3014

Wibowo, A., Hamzah, F., & Johan, V. S. (2014). Pemanfaatan wortel (Daucus carota L.) dalam meningkatkan mutu nugget tempe. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Pertanian, 13(2), 27–34. http://dx.doi.org/10.31258/sagu.v13i2.2577

Winarno, F. G. (1986). Kimia pangan dan gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Winarno, F. G. (2004). Kimia pangan dan gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Wirakusumah, E. S. (2002). Buah dan sayur untuk terapi. Jakarta : Penebar Swadaya.

Downloads

Published

2024-10-01

How to Cite

Andini, M. ., Nuraini, V., & Karyantina, M. (2024). Variation of Sago Flour and Tapioca Starch in Carrot (Daucus carota L.) Fortified Mackerel (Scomberomorus commersonii) Sausages: Fortifikasi Pasta Wortel (Daucus carota L.) Pada Pembuatan Sosis Ikan Tenggiri (Scomberomorus commersonii) Dengan Variasi Tepung Sagu dan Tepung Tapioka. JITIPARI (Jurnal Ilmiah Teknologi Dan Industri Pangan UNISRI), 9(2), 130–140. https://doi.org/10.33061/jitipari.v9i2.8650

Issue

Section

Artikel

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>