KARAKTERISTIK EKSTRAK KAFEIN PADA BEBERAPA VARIETAS KOPI DI INDONESIA: REVIEW

Authors

  • Pinkan Agustine Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Riska Putri Damayanti Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Nia Ariani Putri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

DOI:

https://doi.org/10.33061/jitipari.v6i1.5014

Keywords:

Arabika, ekstrak kafein, kafein, kopi, Robusta

Abstract

Kopi adalah minuman popular dari jenis tumbuhan yang mengandung kafein. Kafein yaitu senyawa alkaloid turunan xantine (basa purin) yang dapat larut dalam air, mempunyai aroma wangi tetapi rasanya sangat pahit. Kafein bersifat basa mono-cidic yang lemah yang dapat memisah dengan penguapan air. Dengan asam, kafein akan membentuk reaksi garam yang tidak stabil sedangkan dengan basa akan membentuk garam yang stabil. Kafein mudah terurai dengan alkali panas membentuk kafeidin. Kopi robusta lebih berpotensi menghasilkan ekstrak kafein dibandingkan kopi arabika dengan perbedaan ±1% dari berat kering. Kandungan kafein dalam kopi Robusta (Toraja) selama 3, 6, 9, 12, 15 siklus berturut-turut adalah 1.439 mg/L, 2.158 mg/L, 2.695 mg/L, 2.887 mg/L dan 3.700. mg/L. Kandungan kafein yang diperoleh kopi Arabika (Jawa) selama 3, 6, 9, 12, 15 siklus berturut-turut adalah 0.474 mg/L, 0.478 mg/L, 1.056 mg/L, 1.540 mg/L dan 1.926 mg/L. Kopi Gayo menunjukkan dua sampel dari sepuluh sampel tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan SNI, yaitu sampel 2 dan 4, dengan kadar berturut-turut adalah 126,9 mg; 197,1 mg; 134,3 mg; 174,6 mg; 109,2 mg; 51 mg; 119,5 mg; 88,8 mg; 108,6 mg dan 141,7 mg. Sebaliknya kopi Sareng mendapatkan hasil semua sampel memenuhi persyaratan SNI, dengan kandungan berturut-turut adalah 124,7 mg; 64,4 mg; 131,9 mg; 138,3 mg; 103,9 mg; 110,1 mg; 35,3 mg; 117,5 mg; 125,7 mg dan 36,2 mg. Kafein memiliki beberapa manfaat farmakologi seperti menstimulasi sistem saraf pusat, relaksasi otot polos terutama otot polos bronkus dan stimulasi otot jantung.

References

Aditya, I. (2015). Kajian Kandungan Kafein Kopi Bubuk, Nilai pH dan Karakteristik Aroma dan Rasa Seduhan Kopi Jantan (pea berry coffe) dan Betina (flat beans coffe) Jenis Arabika dan Robusta. Skripsi. Bali: Universitas Udayana.

Aprilia, F. A., Ayuliansari, Y. P, T. Azis, M. Camelina, W., dan Putra, M. (2018). Analisis Kandungan Kafein dalam Kopi Tradisional Gayo dan Kopi Lombok Menggunakan HPLC dan Spektrofotometri UV-Vis. Biotika. 16(2): 38-39.

Arwangga, A. F., Asih, I. A. R. A.., Sudiarta, I. W. (2016). Analisis Kandungan Kafein pada Kopi di Desa Sesaot Narmada Menggunakan Spektrofotometri Uv-Vis. Jurnal Kimia. Vol. 10(1): 110-114

Bicho, N. C., Lidon, F. C., Ramalho, J. C., and Leitao, A. E. (2013). Quality assessment of Arabica and Robusta green and roasted coffees – a review. Emir. J. Food Agric. 25: 945-950.

Clifford, M. N. (1999). Chlorogenic acids and other cinnamates - nature, occurrence and dietary burden. J. Sci. Food Agr. 79: 362-372.

Coffefag. (2001). Frequently Asked Questoins about Caffeine. Diakses 30 Maret 2017.

Cornelis, C. M. (2019). The Impact of Caffeine and Coffee on Human Health. Nutrients Journal. 11: 416.

Dewi, N. V., Nita, F., dan Eni, M. (2017). Perbedaan Kadar Kafein pada Ekstrak Biji, Kulit Buah dan Daun Kopi (Coffea Arabica L.) Dengan Metode Spektrofotometri Uv-Vis. Jurnal Farmasetis. Vol. 6(2): 29-38.

Elfariyanti., Silviana, E., dan Santika, M. (2020). Analisis Kandungan Kafein pada Kopi Seduhan Warung Kopi di Kota Banda Aceh. Lantanida Journal. 8(1): 1-95.

Erdiansyah, N. P., dan Yusianto. (2012). Hubungan Intensitas Cahaya di Kebun dengan Profil Cita Rasa dan Kadar Kafein Beberapa Klon Kopi Robusta. Jurnal Pelita Perkebunan. 28, 14-22.

Fajriana, N. H., dan Fajriati, I. (2018). Analisis Kadar Kafein Kopi Arabika (Coffea Arabica L.) pada Variasi Temperatur Sangrai Secara Spektrofotometri Ultra Violet. Analit: Analytical and Environmental Chemistry. Vol. 3(02): 148-162.

Fatoni, A. (2015). Analisa Secara Kualitatif dan Kuantitatif Kadar Kafein dalam Kopi Bubuk Lokal yang Beredar di Kota Palembang Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis, Laporan Penelitian Mandiri. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Bhakti Pertiwi. Palembang.

Fitri, N. S. (2008). Pengaruh Berat dan Waktu Penyeduhan terhadap Kadar Kafein dari Bubuk Teh. Medan: Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sumatera Utara.

Isnindar., S. W., Widyarini, S., dan Yuswanti. (2016). Analisis Kandungan Kafein pada Ekstrak Buah Kopi Mentah dari Perkebunan Merapi Daerah Istimewa Yogyakarta Menggunakan Spektrofotometri Uv-Vis. Pharmacon jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT. Vol. 5(2): 187-190

Kurnia, A. S. (2018). Pengaruh Waktu dan Suhu Roasting Terhadap Mutu Kopi Varietas Arabika. Diakses dari http://www.repository.unpas.ac.id pada Tanggal 15 Desember 2020.

Maramis, R. K., Citraningtyas G., dan Wehantouw F. (2013). Analisis Kafein dalam Kopi Bubuk di Kota Manado Menggunakan Spektrofotometri UV-Vis. Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT. Vol. 2(04): 122 – 128.

Misra H, D. Mehta, B. K. Mehta, M. Soni, D. C. Jain. (2008). Study of Extraction and HPTLC – UV Method for Estimation of Caffeine in Marketed Tea (Camellia sinensis) Granules. International Journal of Green Pharmacy: 47-51.

Ningsih, R. (2014). Pengaruh Suhu dan Waktu Penyeduhan Teh Celup Terhadap Kadar Kafein. Skripsi. Universitas Muhamadiyah Surakarta.

Petracco, M. J. (2005). Our Everyday Cup of Coffee: The Chemistry Behind Its Magic. Chemical. Education. Vol. 82(8): page 1161.

Purba, R. R. T. P., dan Ganjar A. (2018). Dekafeinasi Biji Kopi Robusta Melalui Proses Ekstraksi dengan Pelarut Aquadest (Variabel Jumlah Pelarut Dan Kecepatan Pengaduk Terhadap Kadar Kafein Terekstraksi). Jurnal Inovasi Proses. Vol 3(1): 10-15.

Purwanto, D. A. (2018). Pengaruh Suhu dan Jumlah Penyeduhan Terhadap kadar Kafein Terlarut dengan Metode KCKT. Diaksess dari http://www.e-journal.unair.id pada Tanggal 15 Desember 2020.

Putri, D. D. dan Ulfin, I. (2015). Pengaruh Suhu dan Waktu Ekstraksi terhadap Kadar Kafein dalam Teh Hitam. Jurnal Sains dan Seni ITS. 4(2): 105-108.

Rahadjo, P. (2012). Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta. Penebar Swadaya, Jakarta.

Rizky, T. A., Saleh, C., dan Alimuddin. (2015). Analisis Kafein dalam Kopi Robusta (Toraja) dan Kopi Arabika (Jawa) dengan Variasi Siklus pada Sokletasi, Jurnal Kimia Mulawarman. 13(1): 41-44.

Sabarni., dan Nurhayati. (2018). Analisis Kadar Kafein dalam Minuman Kopi Khop Aceh Dengan Metode Spektroskopik. Lantanida Journal. Vol. 6(2): 103-202.

Wachamo, H. L. (2017). Review on Health Benefit and Risk of Caffeine Consumption. Medical and Aromatic Plants Journal. 11: 416.

Widagyo, D. R., Velina A. B., Aylianawati., dan Nani, I. (2013). Ekstraksi Kafeina Dari Serbuk Kopi Java Robusta Dengan Pelarut Minyak Jagung. Widya Teknik. Vol. 12(1): 1-10.

Zarwinda, I., dan Sartika, D. (2018). Pengaruh Suhu dan Waktu Ekstraksi Terhadap Kafein dalam Kopi. Lantanida Journal. Vol. 6(2): 103-202.

Downloads

PlumX Metrics

Published

2021-03-18

How to Cite

Agustine, P., Damayanti, R. P., & Putri, N. A. (2021). KARAKTERISTIK EKSTRAK KAFEIN PADA BEBERAPA VARIETAS KOPI DI INDONESIA: REVIEW. JITIPARI (Jurnal Ilmiah Teknologi Dan Industri Pangan UNISRI), 6(1), 78–89. https://doi.org/10.33061/jitipari.v6i1.5014

Issue

Section

Artikel