Karakteristik Fisikokimia Tempe Ampas Tahu-Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L)

Authors

  • Amin Syahadi Universitas Slamet Riyadi Surakarta
  • Nanik Suhartatik Universitas Slamet Riyadi
  • Yannie Asrie Widanti Universitas Slamet Riyadi

DOI:

https://doi.org/10.33061/jitipari.v7i2.7148

Abstract

Tempe ampas tahu merupakan tempe yang terbuat dari limbah padat atau ampas dalam pengolahan tahu. Tempe ampas tahu mengandung komposisi gizi yang cukup baik (karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin B12 dan mineral), akan tetapi keberadaan tempe ampas tahu di Indonesia masih terbebani dengan predikat makanan murah. Penambahan kacang merah pada tempe ampas tahu bertujuan untuk mendapatkan nilai tambah dari segi nilai gizi terutama serat. Kacang merah merupakan sumber serat yang baik. Setiap 100 gram kacang merah kering menyediakan serat sekitar 24 gram, yang terdiri dari campuran serat larut dan tidak larut air. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor pertama yaitu lama fermentasi dengan waktu 24 jam, 36 jam, dan 48 jam. Faktor kedua yaitu penambahan kacang merah yaitu sebanyak 10%, 30% dan 50%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kacang merah berpengaruh nyata seiring dengan lamanya fermentasi pada kadar air, kadar protein, kadar serat kasar, tekstur dan kekompakan, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kadar abu. Produk terbaik dari beberapa formulasi tempe ampas tahu kacang merah secara kimia maupun fisik adalah tempe ampas tahu dengan penambahan kacang merah pada konsentrasi 30% dan lama fermentasi 36 jam dengan kadar air 73,24%, kadar abu 0,42%, kadar protein 5,21%, dan kadar serat kasar 7,91%, dengan tekstur 4,17 (padat) dan kekompakan 4,09 (kompak).

Downloads

PlumX Metrics

Published

2022-08-13

How to Cite

Syahadi, A., Suhartatik, N., & Widanti, Y. A. (2022). Karakteristik Fisikokimia Tempe Ampas Tahu-Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L). JITIPARI (Jurnal Ilmiah Teknologi Dan Industri Pangan UNISRI), 7(2), 125–130. https://doi.org/10.33061/jitipari.v7i2.7148

Issue

Section

Artikel

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 > >>