KOMPOSISI GIZI DAN SIFAT SENSORIS SNACK BAR DENGAN VARIASI RASIO TEPUNG GEMBILI (Dioscorea esculenta L.) DAN TEPUNG PISANG (Musa paradisiaca L.)

Authors

  • Fransisca Amanda Sari Dewi Slamet Riyadi Universiity
  • Yustina Wuri Wulandari
  • Yannie Asrie Widanti

DOI:

https://doi.org/10.33061/jitipari.v6i1.3994

Keywords:

komposisi gizi, gembili, pisang dan snack bar

Abstract

Snack bar adalah suatu makanan ringan yang berbentuk batang dan pada umumnya dikonsumsi sebagai makanan selingan. Pada penelitian ini bahan baku yang digunakan adalah tepung gembili dan tepung pisang. Penggunaan gembili dan pisang ini dikarenakan kandungan karbohidrat yang terdapat di dalam kedua jenis produk pertanian ini cukup tinggi, selain itu belum adanya pemanfaatan kedua jenis produk pertanian ini secara bersamaan digabungkan dalam satu produk pangan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh dari beberapa variasi rasio tepung gembili dan tepung pisang serta tepung  variasi jenis pisang  pada snack bar serta mengetahui komposisi gizi dan sensoris snack bar berbasis tepung gembili dan tepung  variasi jenis pisang. Komposisi gizi yang dihasilkan oleh snack bar ini adalah kadar air sebesar 8.11 – 8.84%, kadar abu sebesar 2.29 – 2.81%,  kadar lemak sebesar 16.57 – 23.00%, kadar protein sebesar 6.35 – 7.98%, kadar karbohidrat sebesar 59.00 – 65.32% dan kadar serat pangan sebesar 8.46 – 13.72%. Hasil uji organoleptik terbaik parameter warna adalah pisang kepok putih rasio 60:40, parameter tekstur keras adalah pisang raja rasio 60:40, parameter rasa pisang adalah pisang kepok putih rasio 70:30, parameter flavor pisang adalah pisang kepok rasio 70:30, parameter kepadatan adalah pisang kepok putih rasio 50:50 dan parameter kesukaan keseluruhan adalah pisang kepok putih rasio 60:40.

Author Biography

Fransisca Amanda Sari Dewi, Slamet Riyadi Universiity

Tekonologi Hasil Pertanian

References

Abdillah, F. (2010). Modifikasi tepung

pisang tanduk (musa paradisiaca

formatypica) melalui proses

fermentasi spontan dan pemanasan

otoklaf untuk meningkatkan kadar

pati resisten (Tesis, Institut

Pertanian Bogor, Bogor)

Diakses dari

https://repository.ipb.ac.id/handle/

1234567/41029.

Amalia, R. (2011). Kajian karakteristik

fisikokimia dan organoleptik snack

bar dengan bahan dasar tepung

tempe dan buah nangka kering

sebagai alternatif pangan cfgf

(Skripsi, Universitas Sebelas

Maret, Surakarta).

Ambarita, M. D. Y., Bayu, E. S., &

Setiado, H. (2015). Identifikasi

karakter morfologis pisang (Musa

spp.) di kabupaten deli serdang.

Jurnal Agroekoteknologi, 4(1),

–1924.

Anandito, R. B. K., Siswanti.,

Nurhartadi, E., & Hapsari, R.

(2016). Formulasi pangan darurat

berbentuk food bars berbasis

tepung millet

putih (panicum

milliaceum l.) dan tepung kacang

merah (phaseolus vulgaris l.).

Agritech, 36(1), 23 – 29.

AOAC. (1995). Official method of

analysis of association of official

agricultural chemist 16th edition.

Virginia: AOAC International.

Badan Standarisasi Nasional. (2011).

Syarat mutu biskuit. 2973 –

Diakses dari

https://www.scribd.com/doc/179595

/BISKUIT-SNI-2011-pdf.

Da Mota, R. V., Lajolo, F. M., Ciacco,

C. & Cordenunsi, B. R. (2000).

Composition and functional

properties of banana flour from

different varieties. Starch, 52(1),

– 68.

Desiliani., Harun, N. dan Fitriani, S.

(2019). Pemanfaatan tepung pisang

kepok dan buah nangka kering

dalam pembuatan snack bar. Jurnal

Teknologi Pangan, 13(1), 1 – 11.

Ekafitri, R. A., Sarifudin, A. dan

Surahman, D. N. (2013). Pengaruh

penggunaan tepung dan puree

pisang terhadap karakteristik mutu

makanan padat berbasis pisang.

Penelitian Gizi dan Makanan,

(2), 127 – 134.

Hidayah, N., Setia, R., Darniadi, S. dan

Suismono. (2012). Optimasi kondisi

proses pemanggangan snack bars

berbasis ubijalar sebagai alternatif

pangan darurat. Prosiding Seminar

Hasil Penelitian Tanaman Aneka

Kacang dan Umbi, 1(1), 624 – 635.

Kartika, B., Hastuti, P., dan Supartono,

W. (1988). Pedoman uji inderawi

pangan. Yogyakarta: UGM Press.

Kementrian Kesehatan Republik

Indonesia. (2018). Tabel Komposisi

Pangan Indonesia. Diakses dari

https://www.panganku.org.

Koir, R. I., Devi, M. & Wahyuni, W.

(2017). Analisis proksimat dan uji

organoleptik getuk lindri substitusi

umbi gembili (dioscorea esculenta

l). Teknologi dan Kejuruan, 40(1),

–97.

Koswara, S. (2006). Kajian business

plan industri tepung pisang di

kabupaten sentra pisang jawa

barat. Ebookpangan.com.

Kusumawardhani, D. (2017). Optimasi

formulasi snack bar rendah kalori

dan kaya serat berbasis tepung

sorgum putih (sorghum bicolor l.

moech), tepung tempe dan bekatul

dengan menggunakan program

linear. Artikel. Bandung:

Universitas Pasundan. Diakses dari

https://onesearch.id/Record/IOS318

28502.

Martunis. (2012). Pengaruh suhu dan

lama pengeringan terhadap

kuantitas dan kualitas pati kentang

varietas granola. Jurnal

Teknologi dan Industri

Pangan, 4(3), 26 – 30.

Natalia, D. (2010). Sifat Fisikokimia dan

Indeks Glikemik Berbagai Produk

Snack. (Skripsi. Institut Pertanian

Bogor). Diakses dari

https://adoc.tips/skripsi-sifatfisikokimia-

dan-indeks-glikemikberbagai-

produ.html.

Prameswari, R. D. & Estiasih, T. (2013).

Pemanfaatan tepung gembili

(dioscorea esculenta) dalam

pembuatan cookies. Jurnal Pangan

dan Agroindustri, 1(1), 115 – 128.

Rosida dan Dwi, R. W. (2013). Mie dari

tepung komposit (terigu, gembili

(dioscorea esculenta), labu kuning)

dan penambahan telur. Jurnal

Pangan, 1(1), 1 – 7.

Sabda, M., Wulanningtyas, H. S.,

Ondikeleuw, M. & Baliadi, Y.

(2019). Karakteristik potensi

gembili (dioscorea esculenta l.)

lokal asal papua sebagai alternatif

bahan pangan pokok. Bul. Plasma

Nutfah, 25 (1) : 25 -32.

Sudarmadji, S., Bambang, S., & Suhardi.

(2010). Prosedur analisa untuk

bahan makanan dan pertanian.

Yogyakarta: Liberty.

Sunarti. (2018). Serat pangan dalam

penanganan sindrom metabolik.

Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Suryanti & Supriyadi, A. (2008). Pisang,

budi daya, pengolahan dan prospek

pasar. Jakarta: Penebar Swadaya.

Utami, R., Widowati, E & Dewanti,

A.D. A. R. (2013). Kajian

penggunaan tepung gembili

(dioscorea esculenta) dalam

pembuatan minuman sinbiotik

terhadap total bakteri probiotik,

karakter mutu dan karakteristik

sensoris. Jurnal Teknosains

Pangan, 2(3), 3 – 8.

Winarno, F. G. (1986). Kimia pangan

dan gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Yudasri, D. A., Ali, A. dan Ayu, D. F.

Pemanfaatan tepung ampas

tahu dengan penambahan pisang

ambon sale dalam pembuatan snack

bars. Jom Faperta, 4(2), 1 – 5.

Downloads

PlumX Metrics

Published

2021-02-23

How to Cite

Dewi, F. A. S., Wulandari, Y. W., & Widanti, Y. A. (2021). KOMPOSISI GIZI DAN SIFAT SENSORIS SNACK BAR DENGAN VARIASI RASIO TEPUNG GEMBILI (Dioscorea esculenta L.) DAN TEPUNG PISANG (Musa paradisiaca L.). JITIPARI (Jurnal Ilmiah Teknologi Dan Industri Pangan UNISRI), 6(1), 17–29. https://doi.org/10.33061/jitipari.v6i1.3994

Issue

Section

Artikel

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>