PREVALENSI, FAKTOR RISIKO, DAN DAMPAK STUNTING PADA ANAK USIA SEKOLAH

Authors

  • Yannie Asrie Widanti

DOI:

https://doi.org/10.33061/jitipari.v1i1.1512

Abstract

Stunting merupakan salah satu kondisi kegagalan pertumbuhan fisik yang diukur berdasarkan tinggi badan
menurut umur. Batasan stunting menurut WHO yaitu tinggi badan menurut umur berdasarkan Z‐score sama
dengan atau kurang dari ‐2SD di bawah rata‐rata standar. Studi pustaka ini bertujuan untuk mengetahui
prevalensi stunting pada anak usia sekolah di Indonesia, serta faktor risiko stunting dan upaya pencegahannya.
Prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 37,2% pada balita (Riskesdas, 2013), 27,6 sampai 37,7
% pada anak laki‐laki usia 5 – 12 tahun dan 25,1 sampai 35,8% untuk anak perempuan. Angka tersebut masih
melebihi batas non public health WHO yaitu 20%. Stunting disebabkan oleh berat bayi lahir rendah (BBLR),
defisiensi gizi kronis sejak bayi, kurangnya asupan kalori, protein, vitamin dan mineral, terutama vitamin D.
Stunting mengakibatkan kemampuan pertumbuhan yang rendah pada masa berikutnya, baik fisik maupun
kognitif, dan akan berpengaruh terhadap produktivitas di masa dewasa.
Kata Kunci : Stunting, Faktor Risiko, Anak Usia Sekolah

Downloads

PlumX Metrics

Published

2017-03-21

How to Cite

Widanti, Y. A. (2017). PREVALENSI, FAKTOR RISIKO, DAN DAMPAK STUNTING PADA ANAK USIA SEKOLAH. JITIPARI (Jurnal Ilmiah Teknologi Dan Industri Pangan UNISRI), 1(1). https://doi.org/10.33061/jitipari.v1i1.1512

Issue

Section

Artikel

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2