PEMANFAATAN KARBON AKTIF UNTUK MENGURANGI CEMARAN FORMALIN PADA IKAN ASIN JAMBAL ROTI

Authors

  • Erma Ayu Nurcahyani Fakultas Teknologi dan Industri Pangan Universitas Slamet Riyadi Surakarta
  • Merkuria Karyantina Fakultas Teknologi dan Industri Pangan Universitas Slamet Riyadi Surakarta
  • Nanik Suhartatik Fakultas Teknologi dan Industri Pangan Universitas Slamet Riyadi Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.33061/jitipari.v5i1.3137

Abstract

Ikan asin adalah metode untuk pengawetan makanan menggunakan kombinasi penggaraman dan pengeringan matahari. Di kalangan masyarakat, pembuatan ikan asin banyak menggunakan bahan kimia berbahaya seperti formalin. Penambahan bahan berbahaya mempengaruhi kualitas terutama keamanan. Makanan yang aman didefinisikan sebagai makanan yang terbebas dari cemaran biologi, kimia, mikrobiologi, yang dapat mempengaruhi kesehatan. Karbon aktif diduga bersifat polar yang mampu mengadsorpsi formalin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian karbon aktif dalam mengurangi cemaran formalin pada “jambal roti”. Rancangan percobaan yang digunakan untuk percobaan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktorial, dengan faktor pertama yaitu konsentrasi karbon aktif 0, 3, dan 6% serta perlakuan kedua yaitu lama perebusan selama 5, 10, dan 15 menit. Penelitian ini dimulai dari pembuatan “jambal roti” dengan penambahan formalin dan perebusan dengan karbon aktif kemudian dianalisis uji kadar formalin, NaCl, protein, dan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi karbon aktif dan lama perebusan memberikan pengaruh yang signifikan pada kualitas jambal roti. Semakin tinggi konsentrasi karbon aktif dan lama perebusan maka semakin berkurangnya kadar formalin pada jambal roti. Hasil terbaik penelitian ini adalah karbon aktif 6% dan lama perebusan 15 menit. Menghasilkan formalin 3.21 ppm, NaCl 9.40%, protein 42.00%, dan air 30.02%.

 

Kata kunci: Karbon Aktif, Formalin, Jambal Roti, Lama Perebusan.

 

ABSTRACT

 

                Salted fish was a method for food preservation using combination of salting and sun drying. Among the people, the manufacture of salted fish use hazardous chemical material such as formaldehyde. The addition of hazardous substances affects the quality especially the safety. Safe food define as food that free from biological, chemical, microbiological contaminants that can affect health. Active carbon suspected to be polar which able to adsorb formaldehyde. The purpose of this research was to determine the influence of active carbon in reducing formaldehyde in salted fish “jambal roti”. The research used completely randomized design (CRD) with 2 factors, the first factor was the concentration of active carbon 0, 3, and 6% and the second was the boiling time (for 5, 10, and 15 min). This research was started from making “jambal roti” with the addition of formaldehyde and boiling with active carbon then analyzed for formaldehyde content, NaCl, protein, and moisture. The result showed that the concentration of active carbon and boiling time had a significant effect in quality salted fish “jambal roti”. The higher the concentration of active carbon and boiling time the more formaldehyde in “jambal roti” were removed. The best results of the research was 6% active carbon and 15 min of boiling time. Resulting 3.21 ppm of formaldehyde, 9.40% of NaCl, 42.00% of protein, and 30.02% of moisture.

 

Keywords: Active Carbon, Formaldehyde, Jambal Roti, Boiling Time

References

Association of Official Analytical Chemist. (1992). Official Methods of Analysis of the Assosiation Official Chemistry. Washington DC: Benyamin Franklin Station

Baedhowie, M. & Pranggonowati, S, B. (1982). Petunjuk praktek pengawasan mutu hasil pertanian I. Jakarta, Indonesia: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Choirunnisa, V., Karyantina, M., & Suhartatik, N. (2018). Safety assesment of jambal roti, salted fish, sold in Solo Raya. Prosiding 2nd ICTESS UNISRI. Surakarta, Indonesia.

Hastuti, S. (2016). Analisis kualitatif dan kuantitatif formaldehid pada ikan asin di Madura. Jurnal Agrointek, 4 (2), 132-137.

Lestari, R. (2016). Retensi formalin dalam ikan nila (Oreochromis niloticus) dengan perlakuan kitosan dan pengukusan (Skripi). Teknologi Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor, Indonesia.

Levita, J., Musfiroh, I., Indriyati, W., & Mustarichie R. (2010). The effect of soaking, washing and frying on the concentration of formaldehyde in sange belah salty fish. Jurnal Ilmu-Ilmu Hayati dan Fisik, 12(1), 31-34.

Masrifah, E., Noorachmat, B.P., & Sukmawati, A. (2015). Kesesuaian penerapan manajemen mutu ikan pindang bandeng (Chanos chanos) terhadap Standar Nasional Indonesia. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor, 10(2), 163-172.

Peraturan Menteri Kesehatan. (2012). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 033 tentang Bahan Tambahan Pangan (Publikasi online). http://farmalkes.kemkes.go.id/peraturan/permenkes/. (Diakses pada 18 Maret 2017).

Riana. (2015). Kandungan formalin dan kadar garam pada ikan sunu asin dari pasar tradisional Makassar, Sulawesi Selatan (Skripsi). Universitas Hasanuddin, Makasar, Indonesia.

Rachmawati, R., Ma’ruf, WF., & Anggo, A.D. (2013). Pengaruh lama perebusan kerang darah dengan arang aktif terhadap pengurangan kadar logam kadmium dan kadar logam timbal. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan, 2(3), 41-50.

Subaryono, Ariyani, F., & Dwiyitno. (2004). Penggunaan arang untuk mengurangi kadar histamin ikan pindang tongkol Batik (Euthynnus affinis). Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia:Edisi Pasca Panen, 10(3), 27-34.

Sugiarti, M., Anggo, AD., & Riyadi, PH. (2014). Efek perendaman pada suhu undercooking dan metode cooking terhadap pengurangan kadar formalin pada cumi-cumi (Loligo sp.). Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan, 3(2), 90-98.

Suharna, C. (2006). Kajian sistem manajemen mutu pada pengolahan “Ikan Jambal Roti” di Pangandaran, Kabupaten Ciamis (Tesis). Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia.

Wicaksono, S.S. (2011). Analisis formalin dalam ikan dan udang segar dengan pereaksi schryver yang dimodifikasi (Skripsi). Universitas Indonesia, Depok, Indonesia.

Widyaningsih, T.D. & Murtini, E.S. (2006). Alternatif Pengganti Formalin pada Produk Pangan. Jakarta, Indonesia: Trubus Agrisarana.

Downloads

PlumX Metrics

Published

2020-02-13

How to Cite

Nurcahyani, E. A., Karyantina, M., & Suhartatik, N. (2020). PEMANFAATAN KARBON AKTIF UNTUK MENGURANGI CEMARAN FORMALIN PADA IKAN ASIN JAMBAL ROTI. JITIPARI (Jurnal Ilmiah Teknologi Dan Industri Pangan UNISRI), 5(1), 90–99. https://doi.org/10.33061/jitipari.v5i1.3137

Issue

Section

Artikel

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3