FORTIFIKASI MINERAL PADA BAKSO IKAN BANDENG DENGAN PENAMBAHANTEPUNGRUMPUT LAUT

Authors

  • Wahyuningtyas Puji Nugroho Fakultas Teknologi dan Industri pangan Universitas Slamet Riyadi Surakarta,
  • Akhmad Mustofa Fakultas Teknologi dan Industri pangan Universitas Slamet Riyadi Surakarta,
  • Nanik Suhartatik Fakultas Teknologi dan Industri pangan Universitas Slamet Riyadi Surakarta,

DOI:

https://doi.org/10.33061/jitipari.v5i2.3962

Abstract

ABSTRAK

 Bakso ikan merupakan salah satu produk diversifikasi pangan yang disukai oleh semua kalangan masyarakat. Salah satu jenis ikan yang dapat digunakan sebagai bahan baku adalah ikan bandeng. Ikan bandeng memiliki rasa yang enak, gurih, harga yang terjangkau, serta mengandung protein tinggi dan rendah kolestrol. Guna menambah nilai gizi bakso ditambahkan suatu bahan tambahan yaitu rumput laut. Rumput laut mengandung mineral dan serat tinggi yang diperlukan oleh tubuh. Tujuan dari penelitian ini yaitu menentukan pengaruh penambahan rumput laut terhadap sifat organoleptik dan kimia serta menentukan formulasi terbaik bakso ikan. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan factor pertama yaitu jenis rumput laut E cottoni, E Spinosum dan Spirulina. Faktor kedua yaitu penambahan tepung rumput laut konsentrasi 5, 10, 15%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung rumput laut berpengaruh nyata, dimana semakin banyak tepung rumput laut yang ditambahkan maka kadar air, abu, protein dan serat semakin tinggi sedangkan semakin banyak tepung rumput laut yang ditambahkan maka kadar lemak dan karbohidra tby different semakin menurun. Formulasi bakso ikan bandeng terpilih secara kimia dan organoleptik adalah penambahan E. cottoni 5%. Dalam penelitian ini masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam penentuan presentase penambahan tepung rumput laut serta penelitian tentang penambahan rempah-rempah untuk mereduksi flavor rumput laut khususnya jenis spirulina.

Kata Kunci : Bakso, ikan bandeng, rumput laut

References

Amaliah, S., Aris, M., & Sakinah, H. (2016). Pengaruh penambahan bubur rumput laut (kappaphycus alvarezii) terhadap karakteristik bakso ikan payus (Elops hawaiensis). Jurnal Perikanan dan Kelautan, 6(1). Diakses dari http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jpk/article/download/1051/836.Ariyadi, S. (2004). Pembuatandodol rumput laut. Yogyakarta,Indonesia: Penerbit Kanisius.

Ariyadi, S. (2004). Pembuatan dodol rumput laut. Yogyakarta, Indonesia: Penerbit Kanisius.

Christwardana, M., & Nur, H. (2013). Spirulina platensis : potensi sebagai bahan pangan fungsional. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 2(1). Diakses dari http://www.jatp.ift.or.id/index.php/jatp/article/view/88.

Direktorat Jendral Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2014). Data perikanan di Indonesia. Diakses dari http://www.djpb.kkp.go.id/index.php/mobile/arsip?category-_id=35.pdf.

Fitri, A., R, Baskara, K.A., & Siswanti. (2016). Penggunaan daging dan tulang ikan bandeng (chanos chanos) pada stik ikan sebagai makanan ringan berkalsium dan berprotein tinggi. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, 9(1). Diaksesl dari https://jurnal.uns.ac.id/ilmupangan/article/view/17468/13954.

Kartika, B., Hastuti, P., & Supartono, W. (1988). Pedoman uji inderawi bahan pangan. Yogyakarta, Indonesia: Universitas Gajah Mada Press.

Muttaqin, B., Titi, S., & Ima, W. (2016). Pengaruhkonsentrasi egg white powder (ewp) terhadapkualitasbaksodariikanlele, bandeng, dan kembung. J. Peng. &Biotek. Hasil Pi, 5(1). Diaksesdari https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jpbhp/article/view/16010.

Puspitasari, D. (2008). Kajian substitusi tapioka dengan rumput laut (eucheuma cottoni) pada pembuatan bakso (Skripsi, Fakultas Pertanian, universits Sebelas Maret Surakarta). Diakses dari https://eprints.uns.ac.id/4027/1/75961407200905231.pdf.

Rahmawati, D. S., Zuraida, I., & Hasanah, R. (2014). Pemanfaatan rumput laut (eucheuma cottonii) pada pengolahan bakso ikan. Jurnal Ilmu Perikanan Tropis, 16.Diakses dari https://www.e-jurnal.com/2015/05/pemanfaatan-rumput-laut-eucheuma.html.

Sediaoetama, A.D. (1987). Ilmu gizi untuk mahasiswa dan profesi cetakan ke-4. Jakarta, Indonesia: Dian Rakyat.

Sudarmadji, S., Bambang, S., & Suhardi. (2010). Prosedur analisa untuk bahan makanan dan pertanian. Yogyakarta, Indonesia: Liberty.

Trisnawati, M. I & Nisa, F. C. (2015). Pengaruh penambahan konsentrat protein daun kelor dan karagenan terhadap kualitas mie kering tersubstitusi mocaf. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3. Diakses dari https://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/view/128.

Widianarko, B., Retnaningsih, C. H., Sumardi., Linda., Pratiwi A. R & Lestari, S. (2002). Teknologi nutrisi dan keamanan pangan. Jakarta, Indonesia: Grasindo.

Winarno, F. G. (1986). Kimia pangan dan gizi. Jakarta, Indonesia: Gramedia Pustaka Utama.

Downloads

Published

2020-09-28

How to Cite

Nugroho, W. P., Mustofa, A., & Suhartatik, N. (2020). FORTIFIKASI MINERAL PADA BAKSO IKAN BANDENG DENGAN PENAMBAHANTEPUNGRUMPUT LAUT. JITIPARI (Jurnal Ilmiah Teknologi Dan Industri Pangan UNISRI), 5(2), 37–47. https://doi.org/10.33061/jitipari.v5i2.3962

Issue

Section

Artikel

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3