Sifat Fisikokimia dan Tingkat Kesukaan Bubur Instan Campuran Labu Kuning, Beras Merah dan Kacang Tunggak (Vigna unguiculata)

Authors

  • Febby Intan Sari Universitas Mercu Buana Yogyakarta
  • Agus Slamet Universitas Mercu Buana Yogyakarta
  • Bayu Kanetro Universitas Mercu Buana Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.33061/jitipari.v7i2.7407

Abstract

Bubur instan merupakan bubur yang telah mengalami proses pengolahan lebih lanjut sehingga dalam penyajiannya tidak diperlukan proses pemasakan. Penyajian bubur instan dapat dilakukan hanya dengan menambahkan air panas. Pemanfaatan beras merah, labu kuning dan kacang tunggak sebagai bahan baku pembuatan bubur instan merupakan alternatif diversifikasi pangan instan yang mempunyai sifat fisik, kimia yang memenuhi syarat dan disukai panelis. Rancangan penelitian menggunakan  pola faktorial 2 faktor dengan 2 kali ulangan. Faktor pertama adalah rasio beras merah, labu kuning dan kacang tunggak dengan perbandingan 1:1:1, 1:2:1, dan 1:3:1. Faktor kedua adalah suhu pengeringan sebanyak 3 taraf yaitu 130°C, 140°C, dan 150°C. Bubur instan yang dihasilkan  dilakukan uji fisik, tingkat kesukaan dan analisis kimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ada pengaruh rasio beras merah, labu kuning, dan kacang tunggak serta suhu pengeringan terhadap sifat fisik, kimia dan tingkat kesukaan bubur instan, yaitu penurunan rendemen, penurunan densitas kamba dan penurunan intensitas warna. Bubur instan yang paling disukai panelis adalah bubur instan dengan rasio beras merah, labu kuning, dan kacang tunggak 1:2:1 serta suhu pengeringan 140°C yang memiliki kadar air 5,69%, kadar abu 2,34%, kadar protein 14,48%, kadar lemak 4,17%, aktivitas antioksidan 26,46% RSA, total fenol 11,52 mg EAG/g dan kadar beta karoten 127,5 µg/g.

Downloads

Published

2022-08-29

How to Cite

Sari, F. I., Slamet, A. ., & Kanetro, B. (2022). Sifat Fisikokimia dan Tingkat Kesukaan Bubur Instan Campuran Labu Kuning, Beras Merah dan Kacang Tunggak (Vigna unguiculata) . JITIPARI (Jurnal Ilmiah Teknologi Dan Industri Pangan UNISRI), 7(2), 166–180. https://doi.org/10.33061/jitipari.v7i2.7407

Issue

Section

Artikel