Katuk leaf dried noodles (Sauropus androgynus (L) Merr) with different combinations of wheat and banana flour (Musa paradisiaca L.)

Mi kering daun katuk (Sauropus androgynus) dengan perbedaan kombinasi tepung terigu dan tepung pisang kepok (Musa paradisiaca L.)

Authors

  • Mifta Ayu Fauziah Universitas Slamet Riyadi Surakarta
  • Akhmad Mustofa Universitas Slamet Riyadi Surakarta
  • Vivi Nuraini Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Keywords:

Noodles, banana flour, katuk

Abstract

In Indonesia, dry noodles are one of the most widely consumed foods because they are easy to cook. The use of banana flour as a substitute for making noodles is an effort to diversify food in reducing imports of wheat flour. This study dried noodles were made from katuk leaf extract and from the substitution of banana kepok flour with wheat flour. The chemical and organoleptic properties of noodles added with banana kepok flour and katuk leaf extract as natural dyes are the focus of this study. A two-factor factorial Complete Randomized Design (RAL) was used in this study, specifically the ratio of wheat flour to cocoon banana flour (5:95, 10:90, 15:85 g) and the concentration of katuk leaf extract (10/100, 20/100, 30/100 ml). The results showed that katuk leaf dried noodles the ratio of cocoon banana flour and wheat flour 5:95 with katuk leaf extract 30g/100ml contain an ash content of 3.43%; protein content of 14.72%; crude fiber of 11.11%; antioxidant activity of 17.32%; reduced sugar content of 0.24%. The organoleptic test results of dry noodles of katuk leaves compared to banana kepok flour and wheat flour 5:95 with katuk leaf extract 30g/100ml resulted in a stable green color with a score of 2.95 (quite like), aroma 2.52 (strong enough), taste 2.10 (quite like), and overall liking 2.99 (quite like). The highest antioxidant activity parameter was obtained with a ratio of banana kepok flour and wheat flour 15:85 with katuk leaf extract 30g/100ml with a yield of 23.07%. The noodles that the panelists liked the most were the ratio of banana kepok flour and wheat flour 5:95 with katuk leaf extract 30g / 100ml with a result of 2.99 (quite like). Dried noodles made from katuk leaves and banana kepok have high enough antioxidant activity so that they can become nutritious foods that also have beneficial values for body health.

References

AOAC. (1995). Official methods of analysis. Association of Official Analytical Chemists.

Arie, M. F., Wignyanto, & Novalia, B. A. (2013). Pembuatan mie kering kemangi (Ocimum sanctum L.) dengan bahan dasar tepung terigu dan tepung mocaf (Modified Cassava Flour) (kajian jenis perlakuan dan konsentrasi kemangi). Seminar Nasional "Konsumsi Pangan Sehat Dengan Gizi Seimbang Menuju Tubuh Sehat Bebas Penyakit, 1, A1–A11.

Desideria, D. (2019). Karakteristik permen jelly sari kunyit putih (Curcuma mangga val.) yang diformulasi menggunakan konsentrasi gelatin. Universitas Islam Negeri Semarang, 53(9), 1689–1699.

Djapiala, F. Y., Montolalu, L. A., & Mentang, F. (2013). Kandungan total fenol dalam rumput laut caulerpa racemosa yang berpotensi sebagai antioksidan. Media Teknologi Hasil Perikanan, 1(2), 2–4. https://doi.org/10.35800/mthp.1.2.2013.1859

Gumelar, H. A. (2019). Uji karakteristik mie kering berbahan baku tepung terigu dengan substitusi tepung mocaf UPTD. Technopark grobogan jawa tengah. In Universitas Semarang.

Hartanto, E. S. (2012). Kajian penerapan SNI produk tepung terigu sebagai bahan makanan. Jurnal Standardisasi, 14(2), 164. https://doi.org/10.31153/js.v14i2.97

Iriyanti, S., Kristanto, B., & Antariksawati, R. (2021). Daya terima mie basah dengan substitusi tepung pisang barangan. Gema Kesehatan, 13(1), 40–53. https://doi.org/10.47539/gk.v13i1.162

Kartika, B., Hastuti, P., & Supartono, W. (1988). Pedoman uji inderawi bahan pangan. In Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi.

Khodijah, S., Indriyani, & Mursyid. (2015). Pengaruh perbandingan tepung terigu dengan tepung pisang kepok (Musa paradisiaca Linn) terhadap sifat fisikokimia dan sifat organoleptik fetucini. Jurnal Pertanian, 4(2), 1–10.

Lehninger. (2008). Dasar-dasar Biokimia. Erlangga.

Lesmana, D., & Utari, D. (2015). Analisis zat gizi dan uji hedonik cookies untuk hipertensi pada pria dan wanita usia dewasa di Kota Bandung tahun 2013. Jurnal Kesehatan, 1–20.

Marganingsih, N. D., Mustofa, A., & Widanti, Y. A. (2010). Aktivitas antioksidan minuman fungsional daun katuk-rosella (Sauropus androgynus (L) Merr.-hibiscus sabdariffa linn) dengan penambahan ekstrak jahe (Zingiber officinale rosc.). Jurnal Teknologi Dan Industri Pangan, 3(2), 144–151.

Merr, L., Bayam, D., Spp, A., Panelist, T., Sauropus, K., Merr, L., & Spp, A. (2011). Daya terima panelis terhadap mie kering daun katuk dan bayam. Journal of Agroteknose, V(1), 21–22.

Mulyadi, A. F., Wijana, S., Dewi, I. A., & Putri, W. I. (2014). Studi Pembuatan Mie Kering Ubi Jalar Kuning (Ipomoea Batatas) (Kajian Penambahan Telur dan CMC). Academia, 15(1), 1186–1194.

Nu’man, T. M., & Bahar, A. (2021).Tingkat kesukaan dan nilai gizi cookies dengan penambahan tepung daun katuk dan tepung daun kelor untuk ibu menyusui. Jurnal Agroteknologi, 15(2), 94. https://doi.org/10.19184/j-agt.v15i02.24960

Nugraha, R. A. (2020). Pemanfaatan tepung pisang kepok putih dan tepung kacang hijau dalam pembuatan crispy cookies sebagai snack sumber serat dan rendah natrium. ARGIPA (Arsip Gizi Dan Pangan), 4(2), 94–106. https://doi.org/10.22236/argipa.v4i2.4037

Pietta, P. G. (2000). Flavonoids as antioxidants. Journal Natural Products, 63(7), 1035–1042. https://doi.org/10.1021/np9904509

Purwantoro, A. (2018). Pembuatan mie segar dengan pewarna natural. Teknologi Pertanian, 4(4), 193–208.

Rindit. (1998). Mempelajari hidrolisis pati gadung (Dioscoreahispida dernat) dengan enzim α-amilase dan glukoamilase untuk pembuatan sirup glukosa.

Septianti, E. (2008). Deskripsi tanaman pisang kepok. Ilmiah Farmasi, 4–12.

Setyarini, E. (2013). Pengaruh perbandingan tepung terigu dengan tepung pisang ambon terhadap elastisitas dan daya teriman mie basah. Ilmu Kesehatan, 10(2), 1–21.

Sitaresmi, N., Tamaroh, S., & Sri, H. (2008). Pengaruh konsentrasi gum arab dan cara ekstraksi pada sifat kimia, fisik bubuk daun katuk (Sauropus androgynus (L) Merr). Prosiding Seminar Nasional.

Sudarmadji, S., Haryono, B., & S. (1984). Prosedur analisis untuk bahan makanan dan pertanian edisi ketiga. liberty.

Sudarmadji, S, & S, H. (1997). Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan dan Pertanian. liberty.

Sutomo, B. (2009). Menu sehat untuk ibu menyusui. Demedia.

Syafriani, A. (2008). Pembuatan mie basah dengan penambahan tepung pisang kepok. Universitas Hasanuddin.

Widiyawati, E., & Komariah, K. (2020). Eksplorasi formula dan uji kesukaan mie lidi talas dengan menggunakan substitusi tepung talas. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 9(2), 3–4. https://doi.org/10.17728/jatp.5762

Winarno, F. G. (2004). Kimia Pangan dan Gizi. In Gramedia Pustaka Utama.

Yuliana, & Novitasari, R. (2014). Pengaruh substitusi tepung terigu dengan tepung pisang kepok (Musa paradisiacal formatypica) terhadap karakteristik mie kering yang dihasilkan. Jurnal Teknologi Pertanian, 3(1), 1–14. https://doi.org/10.32520/jtp.v3i1.57

Yuliani, H., Rasyid, M. I., Triandita, N., & Angraeni, L. (2020). Karakteristik organoleptik mie kering berbasis tepung terigu pada berbagai tingkat penambahan pure bonggol pisang. Jurnal Teknologi Pengolahan Pangan, 2(1), 8–14. http://jurnal.utu.ac.id/jtpp/article/view/2105

Downloads

Published

2025-05-11

How to Cite

Fauziah, M. A., Mustofa, A., & Nuraini, V. (2025). Katuk leaf dried noodles (Sauropus androgynus (L) Merr) with different combinations of wheat and banana flour (Musa paradisiaca L.): Mi kering daun katuk (Sauropus androgynus) dengan perbedaan kombinasi tepung terigu dan tepung pisang kepok (Musa paradisiaca L.). Agrobiotek, 2(1), 48–56. Retrieved from https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/Agro/article/view/9835

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >> 

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.