Proses Adaptasi Mahasiswa Perantauan Untuk Mengatasi Culture Shock Dalam Komunikasi Antarbudaya(Studi Kasus Mahasiswa Yang Tergabung Dalam Organisasi ACETLS Surakarta

Authors

  • Joshua Jerikho Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Abstract

                                               ABSTRAK

Surakarta setiap tahunnya menjadi daerah yang dipilih oleh mahasiswa dari luar negeri untuk menimba ilmu. Alasannya karena di Surakarta terdapat beberapa universitas ternama serta masyarakatnya yang ramah dan biaya hidup yang relatif murah. Mahasiswa TimorLeste yang tergabung dalam organisasi Acetls Solo menjadi salah satu mahasiswa yang merantau ke kota Solo. Selama merantau dan berinteraksi dengan masyarakat, mereka merasakan beberapa hambatan yang disebabkan adanya perbedaan budaya antara Timor Leste dengan Surakartaseperti dari bahasa, kebiasaan, cita rasa makanan, dan gaya pergaulannya. Hambatan tersebut menjadi faktor timbulnya culture shockatau gegar budaya pada diri mahasiswa Timor Leste karena ketidakmampuan mereka dalam menerima perbedaan yang ada.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bagaimana proses adaptasi yang dilakukan mahasiswa Timor Leste dalam mengatasi culture shockyang dialamimerekasaat merantau di kota Solo. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan objek penelitian mahasiswa Timor Leste yang tergabung dalam organisasi Acetls Surakarta.Sumber data yang digunakan ada dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder, sumber data primer yaitu dengan mengamati interaksi dan melakukan wawancara sedangkan sumber data sekunder melalui buku referensi, media, sumber data lain(internet) dan jurnal penelitian. Teknik penentuan informan yaitu purposive sampling.Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan mahasiswa Timor Leste mengalami culture shockatau gegar budaya seperti perasaan kaget dan bingung dengan bahasa Jawa yang diucapkan masyarakat Solo, kemudian munculnya rasa tidak nyaman hingga stres karena kurang cocok dengan makanan Jawa yang identik manis, dan adanya perasaan minder karena kebiasaan berbicara orang Timor Leste yang berbeda dengan orang suku Jawa.Namun mahasiswa Timor Leste memlilih menghadapi kondisi sosial yang ada dengan cara adaptasi budaya seperti belajar memahami arti dan pengucapan dalam bahasa Jawa, dan sering berinteraksi dengan orang suku Jawa supaya dapat memahami kebiasaan yang ada di lingkungan sekitar.

Kata Kunci: Adaptasi,Komunikasi antarbudaya, culture shock

Published

2022-05-20

How to Cite

Jerikho, J. (2022). Proses Adaptasi Mahasiswa Perantauan Untuk Mengatasi Culture Shock Dalam Komunikasi Antarbudaya(Studi Kasus Mahasiswa Yang Tergabung Dalam Organisasi ACETLS Surakarta. Solidaritas: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 6(1). Retrieved from https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/sldrts/article/view/7165

Issue

Section

Solidaritas: Volume 2 No 3