HAMBATAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA PENDETA ASAL JAKARTA DENGAN JEMAAT DI GEREJA KRISTEN JAWA KARANGASEM
Abstract
ABSTRAKKomunikasi dan kebudayaan juga menjadi faktor yang berpengaruh dalam lanjutan menjalin hubungan. Perbedaan dalam perilaku, adat istiadat dan gaya bahasa menjadi salah satu faktor rintangan yang harus dilalui untuk dapat saling berkomunikasi. Hambatan Komuikasi antarbudaya Pendeta Asal Jakarta dengan jemaat di Gereja Kristen Jawa Karangasem terjadi karena perbedaan latar belakang. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang hambatan yang terjadi serta mendapatkan solusi bagaimana mengatasi hambatan tersebut. Penelitian menggunakan teori komunikasi antarbudaya, teori tersebut membahas tentang definisi komunikasi dengan latar belakang budaya yang berbeda. Penelitian bersifat deskriptif kualitatif dengan obyek penelitian Pendeta GKJ Karangasem Surakarta, Pendeta Batsyeba Dias P. Menggunakan Teknik penentuan informan Purposive Sampling. Mengumpulkan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Menggunakan Triangulasi teknik dalam Validitas dan Reliabilitas data. Data dianalisis dengan teknik reduksi data, penyajian data dan verifikasi data sampai penarikan kesimpulan. Hasil penelitian didapatkan dari bentuk hambatan komunikasi verbal dan non verbal. Hambatan Komunikasi verbal berupa bahasa, perbedaan bahasa menjadi hambatan yang paling menonjol dalam proses komunikasi antarbudaya. Kosakata, dialek dan pengartian makna sebuah kata menjadi hambatan dalam berkomunikasi. Komunikasi non verbal seperti gestur, vokalik dan eskpresi wajah juga menjadi hambatan dalam berkomunikasi yang menyebabkan kesalahpahaman persepsi antara Pendeta Batsyeba dengan jemaatnya. Hambatan Komunikasi antarbudaya yang terjadi antara Pendeta Batsyeba dengan jemaatnya dapat diatasi dengan sering berkomunikasi atau berinteraksi. Kesalahpahaman nonverbal yang terjadi dimaklumi karena perbedaan latar belakang antara mereka tetapi juga diajarkan bagaimana yang benar. Dengan seringnya berkomunikasi atau interaksi dengan jemaat dan orang orang sekitar, kecemasan yang dirasakan Pendeta Batsyeba bisa dihilangkan sedikit-sedikit
Kata Kunci : Hambatan, Komunikasi Antarbudaya, Adaptasi, GKJ Karangasem Surakarta