PROGRAM SIARAN RRI SURAKARTA SEBAGAI MEDIA PELESTARI BUDAYA JAWA
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan peran Program Siaran RRI Surakarta Sebagai Media Pelestari Budaya Jawa.Dengan mengetahui informasi yang di berikan oleh informan dari RRI Surakarta dan Pendengar RRI Surakarta . Lokasi penelitian berada di Kantor RRI Surakarta, karena Aula Sarsito Mangunkusumo merupakan tempat menyaksikan pementasan Wayang Orang ,Wayang Kulit dan Ketoprak dan dimasa pandemi ini kegiatan pementasan diliburkan. Dalam penelitian ini, menggunakan pendapat dari Romli:2009 tentang Program siaran radio. Serta menggunakan teori dari Suwarno, 2012 :79 tentang budaya . Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, serta dokumentasi. Sedangkan penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Untuk menganalisis data menggunakan teknik analisis data Miles dan Huberman. Verifikasi data diperoleh dengan triangulasi data. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa radio RRI Surakarta dalam program siaran radionya mempunyai peranan dan tujuan untuk memberikan sebuah acara hiburan yang memegang budaya jawa yang sangat efektif untuk dapat mengajak generasi muda untuk dapat mendengarkan maupun menyaksikan acara budaya jawa agar generasi muda dapat mencintai budaya jawa.
Kata Kunci : Program Siaran RRI, Pelestari budaya jawa
Â
Â
PENDAHULUAN
RRI sebagai media utama perekat bangsa antara lain diwujudkan melalui program siaran yang dapat menghubungkan dan mempertemukan khususnya melalui udara warga bangsa yang tinggal di perkotaan dan dipedasaan khususnya di daerah terpencil serta diperbatasan. Sejak lima tahun terakhir RRI mendirikan stasiun stasiun RRI di wilayah perbatasan serta daerah terpencil yang belum terjangkau layanan siaran (blank spot area) serta berusaha menjadi sabuk pengaman informasi (information safety belt). Hingga saat ini sudah beroperasi 16 stasiun RRI di perbatasan dan daerah terpencil, yang terakhir berdiri adalah RRI Talaud, pada tanggal 25 bulan Mei tahun 2013.â€Effendy mengungkapkan, bahwa radio di dalam fungsinya sebagai alat penghibur, penyampai informasi serta sebagai sarana pendidikan bagi masyarakat memiliki berbagai macam program siaran(Effendy,1991:18).
“Bahasa adalah bagian penting dari budaya. Sebagai alat komunikasi dalam masyarakat ia memiliki peran penting dalam mempertahankan budaya suatu masyarakat. Karena bahasa memanfaatkan tanda-tanda yang ada di lingkungan suatu masyarakat. Kearifan lokal suatu daerah bisa tercermin dari bahasa yang digunakan. Oleh karena itu setiap bahasa daerah memiliki nilai luhur untuk menciptakan masyarakatnya berkehidupan lebih
Hambatan dalam pementasan budaya jawa di RRI relatif tidak ada hanya saja biasanya kekurangan Sumber Daya Manusia(SDM) untuk mengatasinya,yaitu dengan solusi,solusinya yaitu melibatkan orang yang ada diluar yang mau membantu.
Pementasan budaya jawa RRI bisa disaksikan di Aula Sarsito Mangunkusumo di radio RRI Surakarta dan tanpa biaya apapun alias gratis.biasanya kalangan penikmat budaya jawa di RRI Surakarta di dominasi oleh masyarakat umum surakarta dan tokoh seniman yang juga pecinta budaya jawa,dari kalangan pemuda-pemudi juga ada tetapi relatif kecil,penonton banyak antusiasnya menyaksikan pertunjukan pentas ketoprak.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan model analisis deskriptif (Sukmadinata 2009:18).Penelitian kualitatif dimaksud sebagai jenis penelitian yang temuannya tidak diperoleh dari prosedur statistik atau dalam bentuk hitungan lainnya. Data yang didapat dari hasil riset penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah deskriptif berupa hasil wawancara dengan narasumber dan bukti lain yang didapat berupa gambar,dokumen atau arsip yang dimiliki oleh RRI Surakarta .Penelitian ini dilakukan untuk mencari kebenaran fakta atau sumber-sumber data dari pihak RRI Surakarta maupun pendengar radio RRI Surakarta tentang bagaimana peran Program siaran radio RRI Surakarta sebagai media pelestari budaya jawa.
Jenis dan data sumber
Sumber data menurut Suharsimi Arikunto (2010:144) adalah subjek dari suatu data yang diperoleh. Sumber data dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder:
Data Primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secaralangsung dari sumber aslinya yang berupa wawancara. Wawancara dilakukan kepada Ketua Karyawan RRI bidang Siaran dan Budaya,serta para pendengar radio RRI Surakarta
Data Sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh dari media perantara atau tidak langsung yang bisa berupa buku, dokumen, gambar atau data lainnya yang dimiliki oleh pihak RRI
Teknik Pengumpulan data
Teknik Observasi
Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2013:145) berpendapat bahwa, observasi merupakan proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis. Dalam hal ini peneliti melakukan terjun langsung ke lokasi untuk melakukan observasi dan penelitian di Kantor RRI Surakarta, peneliti melakukan penelitian secara langsung denganpihak kepalakaryawan RRI bidang Siaran dan Kebudayaaan Untuk menanyakan RRI sebagai media pelestari budaya jawa di Surakarta.
Teknik Wawancara
Menurut Esterberg dalam (Sugiyono 2013:231) wawancara adalah pertemuan antar dua orang yang saling bertukar informasi dan tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.Dalam penelitian ini melakukan wawancara kepada pihak dari Kepala Bidang Siaran dan Kebudayaan di RRI Surakarta karena berkaitan langsung dengan judul penelitian yaitu RRI Sebagai Media Pelestari Budaya Jawa di Surakarta ,serta mewawancarai para pendengar siaran budaya RRI Surakarta.
Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2013:240). Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu .Dokumen dapat berupa gambar,tulisan, atau karya monumental dari seseorang. Dalam penelitian ini dokumentasi yang digunakan oleh peneliti diperoleh dari dokumen atau arsip yang dimiliki oleh pihak RRI Surakarta..
Teknik Penentuan Informan
Menurut Hendarsono dalam Suyanto (2009: 171-172), informan penelitian ini meliputi macam yaitu:
Informan kunci (key informan), yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian adalah Kepala Karyawan RRI bidang Siaran dan Kebudayaan
Informan tambahan, yaitu mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat didalamnya Informan tambahan adalah Pendengar Radio Siaran Budaya RRI Surakarta
Validitas Data
Validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi data sangatlah diperlukan untuk memantapkan suatu data untuk kepercayaan, keabsahan data dan konsistensi data. Contoh Triangulasi ada 4 macam yaitu: (1) Triangulasi sumber, (2) Triangulasi metode (3) Triangulasi teori,(4) Triangulasi peneliti.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah mencari dan menyusun data secara sistematis dari data yang diperoleh pada saat wawancara,dan memperoleh data-data pada saat penelitian (Sugiyono 2012 : 89). Ada tiga langkah dalam teknik analisis data yaitu :
Kondensasi Data
Penyajian Data
Penarikan Kesimpulan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan pengumpulan data yang telah dilakukan pada hasil wawancara kepada Kepala Karyawan RRI bidang siaran dan budaya , RRI Sebagai Media Pelestari Budaya Jawa Di Surakarta memiliki peranan dalam melestarikan budaya jawa melalui pentas budaya secara langsung ataupun siaran.
Ide/Isi siaran
Dalam memberikan isi siaran yang baik kepada pendengar setia radio RRI Surakarta.RRI memberikan sajian siaran budaya yang mana bisa untuk diperdengarkan oleh khalayak umum dari desa ke desa,siaran budaya tersebut meliputi siaran wayang orang,siaran wayang kulit dan siaran budaya ketoprak.
Menurut para pendengar setia radio RRI Surakarta dalam mendengarkan isi siaran budaya di radio RRI Surakarta dapat memahami cerita ataupun alur cerita tentang wayang orang maupun ketoprak yang disajikan melalui siaran budaya di radio RRI Surakarta,narasumber dapat memahaminya dalam penyampaian pesan yang disampaikan para tokoh dalam penokohan baik wayang orang,wayang kulit maupun ketoprak bisa memahaminya baik yang disampaikan dalam cerita mengenai pesan moral juga.
Format penyiaran
Penyiaran RRI terbagi menjadi 3 frekuensi yaitu Pro 1 berisi tentang pemberdayaan masyarakat,Pro 2 yang berisi tentang kreativitas anak muda isinya selain hiburan juga sebagai edukasi dan Pro budaya yang berisikan tentang kebudayaan secara keseluruhan.pelaksanaan penyiaran RRI ada beberapa teknis,ada yang berbentuk rekaman artinya produksi di siang hari di studio disiarkan dan direkam ,ada juga acara siaran langsung yang menyiarkan budaya seperti wayang kulit di UNS,itu disiarkan RRI tapi siaran langsung ditempatnya.RRI Surakarta juga mempublikasikan kebudayaannya melalui media sosial juga ataupun medsos,seperti instagram Budaya_rrisurakarta_fans untuk memberikan dampak positif kemajuan budaya jawa di RRI Surakarta.
Bahasa
Dalam sebuah pementasan ataupun pagelaran kesenian budaya jawa yang ada di RRI Surakarta ,pada saat akan berkomunikasi dalam setiap pagelaran setiap tokoh menggunakan bahasa jawa khas jawa tengah atau gaya jogjakartanan,karena mempunyai suatu tujuan dalam penggunaan bahasa jawa yaitu untuk melestarikan bahasa daerah ataupun bahasa jawa yang sudah menjadi bahasa sehari-hari,agar tidak lupa dengan bahasa daerah setempat karena kita sebagai orang jawa khusus jawa tengah harus selalu mempertahankan ciri khas bahasa jawa masing-masing,terutama bagi kawula muda agar selalu bisa melestarikan budaya jawa dengan khususnya penggunaan bahasa jawa,selain pementasan budaya jawa di RRI Surakart.
Siaran Budaya Jawa
RRI memberikan sajian budaya jawa dalam sebuah pementasan dan disiarkan juga melalui radio siaran budaya RRI Surakarta Pro 1 dan Pro Budaya seperti wayang orang,wayang kulit dan ketoprak,RRI memberikan sajian budaya jawa dengan tujuan untuk melestarikan budaya jawa yang ada saat ini,dan pihak RRI juga mengadakan pentas diluar RRI ataupun kedaerah-daerah seperti pedesaan yang bekerjasama dengan perangkat desa setempat yaitu wayang orang njajah Desa Milangkori yang bertujuan untuk memperkenalkan budaya jawa tersebut kepada masyarakat sekitar tersebut terutama untuk pemuda Desa disana.menurut para pendengar setia radio RRI Surakarta.
KESIMPULAN
Dari hasil analisis data mengenai fungsi Program Siaran RRI sebagai media pelestari budaya jawa di Surakarta RRI Surakarta sebagai Radio Penyiaran yang ada di Surakarta mempunyai tujuan sebagai fungsi media pelestari budaya jawa dengan menyiarkan berbagai macam siaran budaya jawa maupun kesenian yang ada di RRI dan sebagai media hiburan kepada masyarakat terutama masyarakat surakarta dengan menyelenggarakan pentas seni budaya jawa seperti : wayang kulit,wayang orang,dan ketoprak dan disiarkan juga melalui siaran Pro 1 dan Pro budaya dan juga dapat menyaksikan lewat live streaming apabila penikmat budaya jawa tidak dapat menonton secara langsung pementasannya di gedung Aula Sarsito Mangunkusumo.selain pementasan budaya jawa di RRI,pihak RRI juga menyelenggarakan pentas wayang orang njajah desa milangkori yang bertujuan juga memperkenalkan budaya jawa khususnya wayang orang yang diselenggarakan didaerah-daerah setempat dan bekerjasama dengan tokoh daerah setempat dalam penyelenggaraannya.
DAFTAR PUSTAKAâ€â€
Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta: PT Rineka Ciptaâ€
Hasan Asy’ari Oramahi 2012, Jurnalistik Radio: Kiat Menulis Berita RadioJakarta: Penerbit Erlanggaâ€
Jhon W. Cresswell. 2010 Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,dan Mixed Yogyakata : Pustaka Pelajar†Koentjaraningrat. 2014. Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka
Masduki, 2010 Menjadi Broadcaster Profesional Cet ke2 Yogyakarta: PustakaPopuler LKISâ€
McQuail, Denis. 2011. McQuail’s Mass Communication Theory, diterjemahkanoleh Putri Iva Izzati, Teori Komunikasi Massa McQuail. Jakarta: Salemba Humanika.â€
Morrissan. Morrisan, Teori Komunikasi (Introduction. New York: Continuum
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2009).â€
Riswandi, 2009 Dasar-Dasar Penyiaran, Yogyakarta , Graha Ilmu,â€
Jurnal
Christiyanti, E. & Muktiyo, W. (n.d.).
RRI dan media pelestari budaya (Studi deskriptif kualitatif strategi humas radio republik indonesia surakarta dalam membangun citra rri surakarta sebagai media pelsestari budaya jawa di surakarta)
Hery Bambang Cahyono. (2012).
Peran Radio Republik Indonesia (RRI) Jember Dalam Melestarikan Kesenian Jawa. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jember
Internet
https://www.google.co.id/amp/s/pakarkomunikasi.com/teori-komunikasi-antar-budaya/amp(diakses tanggal 7 Desember 2019)
https://regional.kompas.com/read/2018/09/17/18512431/solo-legenda-dan-
budaya-jawa(diakses tanggal 17 Desember 2019)