Hambatan Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa NTT Dalam Membangun Keakraban Dengan Mahasiswa Asli Solo Di Universitas Slamet Riyadi Surakarta
(Organisasi Flobamorata)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hambatan komunikasi antarbudaya mahasiswa Nusa
Tenggara Timur (NTT) dalam membangun keakraban dengan mahasiswa asli Solo di
Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Hambatan komunikasi antarbudaya dapat ditemui dalam
komunikasi yang berlangsung dalam sebuah interaksi. Komunikasi antarbudaya dikatakan
efektif oleh Mulyana apabila seseorang berhasil menyampaikan apa yang dimaksudkannya.
Komunikasi juga dapat dinilai efektif apabila rangsangan yang disampaikan dan dimaksudkan
oleh pengirim atau sumber berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami
oleh penerima. Terdapat tiga macam hambatan komunikasi menurut Wursanto, yaitu hambatan
teknis, hambatan sematik, serta hambatan sifat dan perilaku. Bentuk hambatan yang didapatkan
berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hambatan dalam komunikasi berupa
perbedaan budaya, kesalahan penafsiran, dan kecemasan yang tinggi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan
pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilakukan secara induktif dan berfokus pada
permasalahan kompleks setiap mahasiswa yang terlibat. Metode pengumpulan data dalam
penelitian ini dilakukan melalui proses wawancara yang melibatkan lima orang yang terdiri
dari tiga mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur dan dua mahasiswa asli Solo. Analisis
dilakukan secara deskriptif untuk memperoleh gambaran mendalam terhadap objek penelitian.
Dalam menguji kesahan data yang diperoleh, peneliti melakukan proses triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hambatan komunikasi antarbudaya antara mahasiswa
asal NTT dengan mahasiswa asli Solo dalam membangun keakraban sering terjadi dengan
kesulitan yang terdapat pada masing-masing mahasiswa, seperti perbedaan bahasa, kecemasan
dengan prasangka yang tinggi, dan kesalahan penafsiran. Dalam prosesnya, mahasiswa masih
menghadapi kesulitan dalam berkomunikasi sebagai pendatang. Saran dalam penelitian yang
diperoleh peneliti, yaitu hambatan komunikasi antarbudaya mahasiswa NTT dengan
mahasiswa asli Solo dapat diminimalisasi melalui adanya upaya dari mahasiswa asli Solo untuk
memperdalam dan mempraktikan kebiasaan dari lawan bicara mereka, yaitu mahasiswa asal
NTT.
Kata Kunci : Hambatan, Komunikasi Antarbudaya, Organisasi Flobamorata