WACANA GAY DI LAPAS
(ANALISIS WACANA KRITIS MODEL TEUN A. VAN DIJK PADA YOUTUBE DETIKCOM)
Abstract
Munculnya fenomena orientasi seksual gay di lapas dilatar belakangi oleh kelebihan kapasitas. Liputan khusus di media sosial youtube Detikcom membahas mengenai fenomena sosial penyimpangan orientasi seksual gay di lapas yang jarang diketahui oleh publik. Esensinya lapas atau lembaga pemasyarakatan adalah sebagai tempat untuk wadah perubahan bagi narapidana. Karena dibatasinya kebutuhan biologis sesama napi, narapidana terpaksa menyalurkan kebutuhan biologis mereka dengan sesama jenis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur wacana gay di laps dalam media sosial Youtube Detikcom
Penelitian ini membahas bagaimana media sosial youtube dalam membangun wacana gay di lapas. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan model analisisi wacana kritis Teun A Van. Dijk. Adapun jenis dalam penelitian ini adalah library research atau studi kepustakaan. Dalam melakukan analisa wacana kritis, Van Dijk merumuskan 3 dimensi: analisa struktur teks, kognisi sosial dan konteks sosial.
Hasil dari penelitian pada level teks tematik (struktur makro) menemukan bahwa beberapa topik utama didukung oleh subtopik untuk mendukung tema wacana gay yang terjadi di lapas. Level teks skematik (superstruktur) judul berita telah ditampilkan pada thumbnail youtube dan lead berita menyimpulkan faktor munculnya gay di lapas. Level teks struktur mikro (semantik, sintaksis, stilistik, retoris) beberapa penonjolan citra positif para napi dan beberapa pesan dijelaskan secara implisit atau menyamarkan makna terutama saat menyangkut seks atau bersetubuh sesama jenis. Level kognisi sosial, Detikcom bahwa hak biologis para napi tidak boleh dihilangkan. Pada level konteks sosial, bilik asmara dirasa solusi yang dirasa manusiawi tanpa menghilangkan hak dasar dari para napi