DIPLOMASI PEMERINTAH INDONESIA DALAM UPAYA PEMBEBASAN WNI SANDERA ABU SAYYAF GROUP TAHUN 2016
Abstract
ABSTRAK
Artikel penelitian ini bertujuan untuk membahas mengenai diplomasi yang dilakukan Pemerintah Indonesia dalam membebaskan WNI sandera Abu Sayyaf Group pada tahun 2016. Aksi teror yang dilakukan Abu Sayyaf Group dengan melakukan penculikan, penyanderaan dan pembunuhan yang bertujuan mendapatkan uang tebusan untuk mendanai persenjataan dan kegiatan teror dan bertujuan membentuk kekhalifaan ISIS di Asia Tenggara. Peneliti menggunakan pendekatan diplomasi bilateral dan diplomasi multilateral sebagai teori. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode penelitian kualitatif dengan sumber pengumpulan data primer dan sekunder. Penelitian berbasis proses wawancara dan penggumpulan dokumen melalui penjabaran secara deskriptif. Dari penelitian dari diplomasi yang dilakukan Pemerintah Indonesia dalam upaya membebaskan WNI sandera Abu Sayyaf Group. Peneliti menemukan bahwa dengan dilaksanakan diplomasi bilateral yang efektif dengan terlibatnya pemerintah Indonesia – Filipina melalui KBRI Manila dan KJRI Davao terlibat dalam proses negosiasi yang diimplementasikan dalam kerjasama Patroli terkoordinasi (PHILINDO MC) dan dibukanya askes pendidikan Muslim Indonesia – Filipina. Pemerintah Indonesia melalui KBRI Kuala Lumpur dan KJRI Kota Kinabalu – dan Malaysia menghasilkan pendekatan dengan tokoh – tokoh komunitas Filipina di Sabah, dengan memberikan akses dan informasi. Diplomasi yang dilakukan Kemlu melalui dan berbagai jajaran Kementerian dan diplomasi multilateral. Pemerintah Indonesia dapat mebebaskan WNI melalui kerja sama trilateral anatara Indonesia – Malaysia – Filipina dengan menghasilkan patroli bersama yang efektif mecegah dan mengurangi aktivitas kegiatan penculikan dan pembebasan sandera yang dilakukan Abu Sayyaf Group.
Kata kunci: Diplomasi Indonesia, Diplomasi Bilateral, Diplomasi Multilateral, Abu Sayyaf Group