ANALISIS SEMIOTIKA KOMUNIKASI PERSUASIF RAJA MATARAM PADA FILM SULTAN AGUNG
Abstrak
Film melrupakan sarana baru yang digunakan untuk melnyelbarkan hiburan yang sudah melnjadi kelbiasaan telrdahulu, selrta melnyajikan celrita, pelristiwa, musik, drama, lawak, dan sajian telknis lainnya kelpada masyarakat umum. Hal pelnting dalam film ialah gambar dan suara, kata yang diucapkan (di tambah delngan suara-suara lain yang selrelntak melngiringi gambar-gambar), dan musik film. Film Sultan Agung tahta, perjuangan dan cinta, merupakan drama kolosal yang dibuat oleh sutradara Hanung Bramantyo pada tahun 2018. Penelitian tentang film ini mengkaji tentang komunikasi persuasif dengan kaca mata semiotika Roland Barthes di setiap scene yang ada pada film untuk mencari makna serta persuasif seperti apa yang terkandung di setiap dialog scene pada drama kolosal tersebut.Penelitian yang dilakukan untuk mengkaji film Sultan Agung adalah dengan menggunakan metode dokumentasi data dan pengamatan pada film langsung, dengan menggunakan metode kualitatif. Teknik yang dilakukan dalam mencara data ialah menggunakan pengamatan pada film secara langsung untuk mendapatkan informasi serta bahan untuk kepentingan penelitian tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi persuasif dengan kacamata semiotika Roland Barthes pada scene film Sultan Agung terdapat dialog persuasif serta terdapat tanda penunjang mimik wajah serta intonasi yang mengarahkan komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Sultan Agung pada scene tersebut berhasil membuat perubahan yang diinginkan oleh komunikan itu sendiri. Secara garis besar ditemukan komunikasi persuasif sebagai seorang raja selalu diikuti oleh bawahannya membuat komunikasi persuasif ini semakin kuat dan mampu mengubah perilaku orang disekitarnya tanpa terkecuali. Dengan di dasari teori yang kuat dengan jurnal yang sudah ada membuat kita semakin tahu sosok pemimpin besar ketika melakukan dialog memiliki potensi yang sangat besar dalam mengubah perilaku orang yang di bicarakannya


