MENGHADAPI DINAMIKA DAN TANTANGAN ETIKA DENGAN BERBAGI TAKJIL SEBAGAI PENERAPAN PANCASILA KEDUA DI DESA TANIMULYA

Authors

  • Nadhifa Jihan Luthfyah Universitas Pendidikan Indonesia
  • Khalisa Rahma Dzakkiyah Pendidikan Masyarakat, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia
  • Nadhifa Jihan Luthfyah Pendidikan Masyarakat, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia
  • Weby Deliana Haqiq Pendidikan Masyarakat, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia
  • Azzahra Yasmin Nafisya Pendidikan Masyarakat, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia
  • Ratna Fitria Universitas Pendidikan Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33061/jgz.v14i1.12655

Abstract

Kegiatan berbagi takjil di Desa Tanimulya tidak hanya menjadi rutinitas tahunan selama bulan Ramadhan, tetapi juga sarana untuk memperkuat nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, sesuai pada sila kedua Pancasila. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika dan tantangan etika dalam pelaksanaan kegiatan berbagi takjil, serta dampaknya terhadap solidaritas sosial masyarakat. Dalam penelitian ini, digunakan metode kualitatif dengan pendekatan partisipatif dan pengumpulan data melalui kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan ini memiliki tingkat partisipasi tinggi, terutama dari generasi muda, dan mampu meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai empati, keadilan, dan kebersamaan. Namun, tantangan seperti menjaga ketulusan niat dan menghindari unsur formalitas menjadi perhatian penting. Dengan demikian, berbagi takjil menjadi praktik nyata penerapan nilai-nilai Pancasila yang dapat terus dikembangkan untuk memperkuat solidaritas sosial di tengah keberagaman masyarakat.

Downloads

Published

2025-07-01

How to Cite

Luthfyah, N. J., Dzakkiyah, K. R., Luthfyah, N. J., Haqiq, W. D., Nafisya, A. Y., & Fitria, R. (2025). MENGHADAPI DINAMIKA DAN TANTANGAN ETIKA DENGAN BERBAGI TAKJIL SEBAGAI PENERAPAN PANCASILA KEDUA DI DESA TANIMULYA. Jurnal Global Citizen : Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan, 14(1), 76–80. https://doi.org/10.33061/jgz.v14i1.12655