PRODUKSI ALAT REHABILITASI MEDIS UNTUK SUBSTITUSI PRODUK IMPOR ALAT KESEHATAN DI INDONESIA

Penulis

  • TB Santoso, Wahyuni, M Djunaidi & Nurgiyatna

Abstrak

Secara strategis, industri alat kesehatan dapat dipandang sebagai industri yang strategis, sebab status kesehatan suatu bangsa dapat diketahui dari jenis dan kelengkapan alat kesehatan yang dimiliki suatu negara. Semakin canggih dan lengkap alat kesehatan yang dimiliki sutu bangsa maka semakin tinggi pula status kesehatan bangsa tersebut, sebab bangsa tersebut memiliki pelayanan yang semain baik untuk menjamin kesehatan rakyatnya. Sampai saat ini di negara Indonesia kebutuhan alat kesehatan masih tumbuh dari tahun ke tahun. Pertumbuhannya berdasarkan perkiraan praktisi berkisar 15%-20% per tahun. Apalagi sejak Era BPJS tahun 2014 dimulai, banyak rumah sakit yang gencar memperbaiki dan menambah fasilitas alat kesehatnnya agar semakin banyak pasien yang dapat dilayani. Namun demikian alat kesehatan lokal belum banyak berbicara karena sebagian besar masih dikuasi produk impor, baik produk elektromedis berteknologi mutakhir maupun non elektromedis. Hal ini nampak pada tahun 2017, bisnis alat kesehatan senilai kurang lebih 7 triliun rupiah, porsi alat kesehatan lokal hanyalah sekitar 10% . Hal ini disebabkan produsen lokal yang saat ini secara nasional hanya berjumlah 20 produsen belum mampu membuat alat kesehatan berteknologi mutakhir yang tergolong medical instrumen. Saat ini produsen alat kesehatan lokal hanya mampu membuat alat kesehatan berupa perabot rumah sakit seperti tempat tidur pasien, trooley oksigen, meja periksa, dan tempat tidur periksa. Sejak tahun 2017, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta melalui kegiatan Pusat Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK) telah membuat berbagai alat kesehatan khususnya alat rehabilitasi medis untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit. Tujuan jangka panjang kegiatan ini adalah mempercepat pengembangan budaya kewirausahaan di perguruan tinggi melalui kegiatan penciptaan unit usaha produk dan alat kesehatan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan target khusus menciptakan kemudahan akses bagi lahirnya produk dan penjualan alat rehabilitasi medis, diperolehnya hak atas kekayaan intelektual (hak cipta dan paten) atas produk alat rehabilitasi medis, dihasilkannya buku ajar, dan naskah publikasi yang termuat dalam media massa atau jurnal nasional/internasional. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan bisnis dan edukatif dalam arti penciptaan unit usaha yang berorientasi profit namun memiliki nilai pendidikan. Sampai saat ini alat-alat yang telah dihasilkan antara lain electro myoneuro stimulation, digital infra red radiation, dan digital lumbal and cervical traction. Pemasaran dilakukan secara daring maupun luring. Hasilnya mayoritas pengguna lebih tertarik membeli elektro myoneuro stimulation. Selain harganya bersaing dengan produk impor, peran dan fungsi alat ini lebih maksimal jika dibanding produk sejenis. .
Kata kunci: Alat rehabilitasi medis, substitusi impor, PPUPIK

Unduhan

Diterbitkan

2018-12-12