MEDIA DIGITAL UNTUK PENGEMBANGAN PARIWISATA EMBUNG BANYU LUMUT
Abstract
Pemanfaatan media sosial untuk pengembangan sekaligus promosi destinasi pariwisata sedang gemar dilakukan oleh masyarakat Indonesia, baik dari pihak pemerintah maupun swasta. Maka tulisan ini akan sedikit banyak menjelaskan hal yang sama. Secara spesifik tulisan ini akan membahas pengembangan destinasi wisata dengan menggunakan salah satu media sosial, yakni Instagram. Destinasi wisata yang sedang kami kembangkan ada di desa Tegaren, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek. Terdapat tiga (3) destinasi wisata di Tegaren, yakni embung, goa, dan curug (air terjun). Pengabdian masyarakat yang telah kami lakukan masih berfokus pada satu destinasi wisata, yakni embung. Embung di desa Tegaren tersebut dinamakan Banyu Lumut. Tulisan ini berusaha untuk memberikan eksplanasi pengembangan destinasi wisata melalui media sosial. Dalam tulisan ini akan digunakan konsep pariwisata yang berpihak pada masyarakat miskin (pro-poor tourism), rantai nilai pariwisata (tourism value chain), dan pemberdayaan ekonomi produktif. Pendekatan pro-poor tourism digunakan sebagai langkah alternatif dari ekowisata (ecotourism) yang pada nantinya diharapkan lebih bergerak pada kegiatan pengembangan padat karya ketimbang padat modal. Pengabdian masyarakat yang kami lakukan telah menghasilkan luaran berupa sebuah akun Instagram @banyulumut yang kemudian dapat digunakan oleh pemerintah desa Tegaren untuk mempromosikan pariwisata Tegaren. Pengabdian masyarakat kami akan berlanjut pada tahapan penandatanganan nota kesepahaman.Kata-Kata Kunci: pariwisata, media sosial, embung, pemberdayaan, pengabdian masyarakat
Downloads
Published
2018-12-12
Issue
Section
Artikel