PELAKSANAAN CITIZEN DIPLOMACY SEBAGAI UPAYA PENGUATAN IDENTITAS BANGSA di ERA ASEAN COMMUNITY
DOI:
https://doi.org/10.33061/rsfu.v1i1.1546Abstrak
The Regional international relation recently has been the other trend on
global politic. ASEAN as a regional organization couldn’t apart from challenge
of global politic-economy. One effort to face globalization by the increasing
participation of public through citizen diplomacy. Coomunication technology
could wider opportunities of citizen to make relation with another. Relationship of
culture among citizen of many countries could support diplomacy of govenment. It
also strengthen national identity. Question research: how did implementation of
citizen diplomacy could strengthen national identity in ASEAN Community?
Purpose of this research to explain implementation of citizen diplomacy could
strengthen national identity in ASEAN Community. As a qualitative research, data
was collected from literature. Data analysis with data reduction, data display and
verification. Object research about implementation of citizen diplomacyof culture
could strengthen national identity in ASEAN Community. Result of this research
that implementation of citizen diplomacy of culture could support government
diplomacy and strengthen national identity in ASEAN Community.
Key words: citizen diplomacy, culture, ASEAN Community
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
- Hak publikasi atas semua materi informasi yang tercantum dalam situs jurnal ini dipegang oleh dewan redaksi/editor dengan sepengetahuan penulis. Pengelola Jurnal akan menjunjung tinggi hak moral penulis.
- Aspek legal formal terhadap akses setiap informasi dan artikel yang tercantum dalam situs jurnal ini mengacu pada ketentuan lisensi Creative Commons Atribusi-NonCommercial-No Derivative (CC BY-NC-ND), yang berarti bahwa hanya dengan izin penulis, informasi dan artikel Jurnal PKM dapat didistribusikan ke pihak lain dengan tanpa merubah bentuk aslinya untuk tujuan non-komersial.
- Setiap terbitan Jurnal PKM, baik cetak maupun elektronik, bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Di luar tujuan tersebut, penerbit atau pengelola jurnal tidak bertanggung jawab atas terjadinya pelanggaran hak cipta yang dilakukan oleh pembaca atau pengakses.