KORELASI ANTARA KETERAMPILAN SOSIAL DENGAN RESILIENSI PADA SISWA SMK NEGERI 1 SALAM PASCA BENCANA LAHAR DINGIN MERAPI

Authors

  • Eka Aryani

DOI:

https://doi.org/10.33061/jm.v5i1.2822

Abstract

Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui korelasi antara keterampilan sosial dengan resiliensi pada siswa SMK Negeri 1 Salam pasca bencana lahar dingin merapi. Metode penelitian menggunakan pendekatan korelasional. Subjek penelitian berjumlah 72 siswa kelas XII SMK Negeri 1 Salam yang diambil dengan teknik random sampling. Instrumen penelitian menggunakan skala keterampilan sosial (uji validitas diperoleh kisaran korelasi item antara 0,406 sampai 0,775, sedangkan uji reliabilitasnya 0,954) dan skala resiliensi (uji validitas diperoleh kisaran korelasi item antara 0,365 sampai 0,665, sedangkan uji reliabilitasnya 0,931). Uji hipotesis menggunakan uji hipotesis menggunakan uji korelasi Product Moment yang sebelumnya diawali dengan uji asumsi : uji normalitas Kolmogorov-Smirnov a ( masing-masing variabel memiliki Sig.0,200 > 0,05) dan uji linearitas (0,486 > 0,05). Hasil penelitian menunjukkan 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat hubungan secara signifikan antara keterampilan sosial dan resiliensi. Tingkat hubungan masuk dalam kategori kuat (0,755 > r tabel, 0,361). Koefisien korelasi sebesar 0,755. Dari hasil ini diketahui koefisien determinasi yang diperoleh adalah sebesar 0,57. Besar sumbangan keterampilan sosial terhadap resiliensi menunjukkan 57%, dan 43% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain.
Kata kunci : keterampilan sosial, resiliensi, bencana lahar dingin merapi.

References

DAFTAR PUSTAKA

Banaag, C. G. (2002). Resiliency, Street Children, and Substance Abuse Prevention, Prevention Preventif, Nov. 2002, Vol 3.

BAPPENAS dan BNPB. (2011). Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Pasca Bencana Erupsi Gunung Merapi di Provinsi DiIY dan Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2011-2013.

Bonanno, G. A. (2004). Loss, Trauma, and Human Resilience : Have We Underestimates The Human Capacity To Thrive After Extremely Aversive Events?. American Psychologist, 59, 20-28.

Cartledge, M., & Milburn, J. F. (1995). Teaching Social Skills to Children and Youth: Innovative Approaches. Boston: Allyn And Bacon.

Dhida Rahmawan. (2012). Resiliensi Berbasis Budaya Jawa Pada Korban Lahar Dingin Merapi. Skripsi. Yogya: Universitas Islam Negeri.

Grotberg, E. H. (1999). Tapping Your Inner Strength: How to Find The Resilience to Deal With Anything. Canada : New Harbinger Publication, Inc.

Hersen & Bellack. (2007). Keterampilan Sosial Pada Anak Menengah Akhir. Diakses dari http://f4jar.multiply.com/journal/item/191 pada tanggal 9 Maret 2013.

Lirna. (2013). Indonesia Rawan Bencana. Diakses dari http://sains.lintas.me/go/peta-kota.blogspot.com/inilah-sebabnya-kenapa-indonesia-rawan-bencana/1/. pada tanggal 9 Maret 2013.

Matson, J. L. (2009). Social Behavior and Skill in Children. New York: Baton Rouge.

Puji Hartono. (2013). Banjir Lahar Dingin Terjang Magelang. Diakses dari http://jogja.okezone.com/read/2013/01/02/513/740010/banjir-lahar-dingin-terjang-3-kali-di-magelang. pada tanggal 9 Maret 2013

Reivich, K., & Shatte, A. (2002). The Resilience Factor. New York: Broad Way Books.

Siebert, A. (2005). The Resiliency Advantage. San Fransisco : Bk Life Book.

Srimah. (2012). Pengembangan Inventori Keterampilan Sosial pada Siswa SMA. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D . Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Published

2019-03-18

Issue

Section

Artikel