MODEL PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU PRAKTIK MESIN OTOMOTIF SMK TEKNOLOGI DAN REKAYASA

Penulis

  • Muhammad Akhyar

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model pengembangan kompetensi guru mesin otomotif SMK Teknologi dan Rekayasa.
Populasi penelitian terdiri atas dua sub-populasi yakni para akademisi bidang otomotif dan guru praktik mesin otomotif. Sampel dari kedua sub-populasi tersebut ditentukan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel akademisi terdiri atas tiga orang pakar bidang otomotif yakni dosen otomotif PRODI PTM FKIP UNS. Sampel guru terdiri atas guru mesin otomotif SMK Murni 1 Surakarta, SMK Warga Surakarta dan SMK Pancasila Surakarta. Sampel akademisi digunakan untuk validasi draf model; sedangkan sampel guru digunakan untuk ujicoba model sekaligus sebagai rater. Pengujian model dilakukan dua tahap. Pengujian tahap I melibatkan tiga guru yang berasal dari SMK Murni 1 Surakarta. Pengujian Tahap II melibatkan 17 guru yang berasal dari SMK Pancasila Surakarta dan SMK Warga Surakarta.
Pengumpulan data bertujuan untuk menemukan model pengembangan kompetensi guru mesin otomotif. Pengumpulan data untuk memperoleh model pengembangan kompetensi guru mesin otomotif melalui expert judgement dengan dua putaran. Instrumennya menggunakan kuesioner, sedangkan sumber datanya adalah akademisi otomotif. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Ujicoba terhadap model terdiri atas dua tahap yakni uji perorangan dan uji kelompok kecil.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pengembangan kompetensi mesin otomotif terdiri atas tiga komponen utama yakni input, proses, dan produk. Kegiatan pada komponen input mencakup persiapan pelatihan. Kegiatan komponen proses mencakup tiga tahap yakni tahap awal, tahap inti, dan tahap akhir. Kegiatan komponen produk mencakup penilaian hasil pelatihan.
Secara spesifik hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan persiapan pelatihan mencakup delapan kegiatan instruktur yakni penyiapan materi, penyiapan media, penyiapan bahan, penyiapan alat, penyiapan skenario training, penyusunan indikator pencapaian, penentuan kriteria penilaian, dan penyiapan instrumen penilaian. Kegiatan tahap awal terdiri atas sembilan kegiatan instruktur yakni penjelasan tujuan pelatihan, penjelasan pokok materi, penjelasan bahan yang digunakan, penjelasan alat yang digunakan, penjelasan keselamatan kerja, penjelasan skenario pembelajaran, penjelasan indikator pencapaian, penjelasan kriteria penilaian, dan penjelasan instrumen penilaian. Kegiatan inti terdiri atas lima kegiatan instruktur yakni penjelasan materi secara bertahap, pembagian tugas secara bertahap, pengamatan perilaku peserta pada setiap tahapan, pengamatan hasil kerja secara bertahap, dan pembahasan hasil kerja secara bertahap. Kegiatan tahap akhir proses terdiri atas tiga kegiatan instruktur yakni pemberian umpan balik, pelaksanaan refleksi diri, dan pemberian pengarahan untuk pertemuan selanjutnya. Kegiatan tahap akhir pelatihan terdiri atas lima kegiatan instruktur yakni pemeriksaan hasil pekerjaan, pengamatan perilaku yang dicapai, penampilan hasil kerja, penampilan perilaku yang dicapai peserta, dan penilaian hasil pelatihan.
Kata kunci: model, dan pengembangan kompetensi guru

Unduhan

Diterbitkan

2014-12-10

Terbitan

Bagian

Artikel