Mengatasi Perilaku Merokok Di Lingkungan Sekolah Melalui Pendekatan RET (Rational Emotive Therapy) Pada Siswa Kelas XI SMK Islam Terpadu Ma’i Al Ma’ruf Sumberlawang Tahun Pelajaran 2018 / 2019

Authors

  • Dian Yuliastuti Universitas Slamet Riyadi
  • Sri Hartini Universitas Slamet Riyadi

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi perilaku merokok siswa khususnya melalui pendekatan RET (Rational Emotive Therapy) pada siswa kelas XI SMK Islam Terpadu Ma’i Al Ma’ruf Sumberlawang Tahun Pelajaran 2018/2019. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK) yang dilaksankan selama dua siklus dengan menggunakan model  Kemmis dan Taggart. Setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini diambil melalui teknik purposive sampling yaitu siswa kelas XI yang memiliki kebiasaan buruk yaitu merokok, hal ini diperoleh dari hasil diskusi yang telah dilakukan bersama dengan Guru Bimbingan dan Konseling serta Wali Kelas. Subjek dalam penelitian ini hanya diambil 8 (delapan) orang siswa yang telah terpilih. Penelitian dilaksanakan dengan dua siklus yang berkaitan dengan siswa untuk tidak merokok di dalam lingkungan sekolah dan menggunakan pendekatan RET (Rational Emotive Therapy). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melihat skala perilaku merokok siswa sehari-hari, pedoman observasi, dan pedoman wawancara. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan tindakan yang diberikan peneliti dalam setiap siklus terus mengalami perubahan, siswa mulai sadar dan bisa berhenti merokok. Hasil penelitian ini telah menunjukkan bahwa melalui konseling kelompok dengan pendekatan RET (Rational Emotive Therapy) terbukti dapat mengatasi perilaku siswa yang merokok sehingga suasana pembelajaran di kelas menjadi lebih kondusif. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil skor skala perilaku merokok rata-rata pada tahap awal sebelum tindakan sebesar104; setelah siklus I yakni sebesar 95; setelah siklus II sebesar 88 dengan prosentase rata-ratanya 77 %. Hasil penelitian ini didukung dengan wawancara dan observasi yang menunjukkan adanya perubahan sikap dan cara berpikir siswa untuk dapat berhenti merokok.

 

Kata kunci : Perilaku merokok, Pendekatan RET.

References

Achmad Juntika Nurihsan. (2005). Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling.Bandung: PT Refika Aditama.

Arintoko. (2011). Wawancara Konseling di Sekolah. Yogyakarta: Andi Offset.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2010. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2010). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.Diakses pada tanggal 15 Juli 2017. Pukul 13.00 WIB.

Charles F. Wetherall. 2014. 5 Langkah Jitu Cara Berhenti Merokok. Darul Haq. Jakarta.

Corey, Gerald. (2003). Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung:PT. Refika Aditama. .

Dewa Ketut Sukardi. (2008). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan danKonseling di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dimyati, dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Iskandarsyah Aulia. 2006. Remaja Dan Permasalahannya.Jurnal Fakultas Psikologi. Bandung : Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran Bandung. http://eprints.unpad.ac.id. Diakses pada tanggal 13 Juni 2017. Pukul: 21.00 WIB.

Gantina Komalasari, dkk. (2011). Teori dan Teknik Konseling. Jakarta: PT.

Indeks.

Istiqomah Umi. 2003. Upaya Menuju Generasi Tanpa Rokok. Surakarta: CV. Setiaji.

Latipun. (2008). Psikologi Konseling. Malang: UMM Press.

Lexy J. Moloeng. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muhammad Syaikh bin Ibrahim Al Hamd. (2014). “Stop Merokok” + plus 13 Nasehatuntuk para Penjual Rokok. Sukoharjo : Makthabah Al Ghuroba.

Prayitno. (1995). Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok: Dasar dan

Profil. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Prayitno dan Erman Amti, (2004). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Sandek, R., Kamsih Astuti. 2007. Hubungan antara Sikap dan Perilaku Merokok dan Kontrol Diri terhadap Intensi Berhenti Merokok. Diakses di:fpsi.mercubuana-yogya.ac.id/wp.../Februari-2007-Kamsih-Astuti.pdf. diakses 4 Maret 2013.

Sayekti. 2010. Berbagai Pendekatan Dalam Konseling. Yogyakarta: Menara Mass Offset.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta : Rineka Cipta.

Sofyan S. Willis. (2004). Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung: CV

Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2016. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2015.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Tohirin. Dr. M.Pd. 2016. Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Winkell & Sri Hastuti. 2005. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta : Media Abadi.

World Health Organization (WHO). 2013.Peringatan! Terhadap Bahaya Tembakau Beserta Dampaknya 6 Juta Jiwa Meninggal Akibat Rokok. Jakarta : World Health Organization (WHO).Diakses pada tanggal 21 Mei 2017. Pukul: 17.20 WIB.

PlumX Metrics

Published

2020-05-31

Issue

Section

Artikel