KETERAMPILAN PROSES SAINS DASAR ANAK USIA DINI DALAM KEGIATAN TATAH SUNGGING
DOI:
https://doi.org/10.33061/j.w.wacana.v16i1.5136Abstract
Tatah Sungging is a cultural symbol of the Kepuhsari community that trains children's basic science process skills. The habituation of tatah sungging activities carried out by Kepuhsari children represents basic science process skills starting from observing, comparing, classifying, measuring, predicting, and communicating. Contrast to traditional views, this qualitative reseach with case study approach is trying to describe the findings about the basic science process skills that exist in tatah sungging craft activities. The results of this study indicate that the activity of making tatah sungging crafts reflects the habituation of basic science process skills. The conclusion of this study explains that the tatah sungging craft is a culture of the Kepuhsari community that can train children's basic science process skills. Keywords: Basic Science Process Skills, Sungging Carving Crafts, Early Childhood ABSTRAK Tatah Sungging merupakan simbol budaya masyarakat Kepuhsari yang melatih keterampilan proses sains dasar anak. Pembiasaan kegiatan tatah sungging yang dilakukan oleh anak-anak Kepuhsari merepresentasikan keterampilan proses sains dasar mulai dari mengamati, membandingkan, mengklasifikasikan, mengukur, memprediksi, dan mengkomunikasikan. Kontras dengan pandangan tradisional, penelitian kualitatif dengan pendekatan case study ini mencoba untuk mendeskripsikan temuan tentang keterampilan proses sains dasar yang ada dalam kegiatan kerajinan tatah sungging. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kegiatan pembuatan kerajinan tatah sungging mencerminkan pembiaasaan keterampilan proses sains dasar. Kesimpulan dari penelitian ini menjelaskan bahwa kerajinan tatah sungging merupakan budaya masyarakat Kepuhsari yang dapat melatih keterampilan proses sains dasar anak. Kata Kunci: Keterampilan Proses Sains Dasar, Kerajinan Tatah Sungging, Anak Usia DiniReferences
Damayanti, A. (2020). Meningkatkan Keterampilan Proes Sains Anak Usia 5-6 Tahun melalui Metode Eksperimen Mencampur Warna di PAUD Permata Hati Desa Jampang. Indonesian Journal of Early Childhood, 2(2), 93. https://doi.org/10.35473/ijec.v2i2.556
Fani, T., & Ghaemi, F. (2011). Implications of Vygotsky’s zone of proximal development (ZPD) in teacher education: ZPTD and self-scaffolding. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 29(Iceepsy), 1549–1554. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2011.11.396
Harni, I. T. (2018). Implementasi Teori Behaviorisme dalam Membentuk Disiplin Siswa SDN Cipinang Besar Utara 04 Petang Jatinegara Jakarta Timur. Pendidikan Dasar, 2(2), 127–138. https://doi.org/https://doi.org/10.23917/ppd.v1i2.6458
Laily Nur Aisiyah. (2014). Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dasar Dengan Pendekatan Open-Inquiry. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 8(1), 156.
Maestro, Esy, M. (2020). Minat Belajar Musik Instant Akibat Respon Berulang dan Menyenangkan Pada Ajang Pentas Kompetisi Musik Populer “Studi Kasus Pendidikan Musik Nonformal dalam Sudut Pandang Teori Belajar Operant Conditioning BF. Skinner.†Jurnal Sendra Tasik, 9(2), 1–8.
Marsudi. (2013). Produk kulit tatah sungging I (Direktorat Pembinaan SMK (ed.)).
Mirawati, R. N. (2017). Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Anak Usia Dini Melalui Aktivitas Berkebun. Jurnal Pendidikan, 1(1), 1–15.
Rasyid, M. (2018). Pengembangan media pembelajaran motif tatah sungging wayang kulit gaya Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.
Robani, M. E., Rachim, F. A., & Febriani, A. (2021). Metode Learning By Doing dalam Mengoptimalisasi Kualitas Belajar Siswa SMP. Jurnal Ilmiah Edukasia (JIE), 1(1).
Santoso, A. I. (2015). Potensi UMKM wayang kulit di Desa Sonorejo Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo. Universitas Negeri Surakarta.
Semiawan, C. (1992). Pendekatan Keterampilan Proses. PT Gramedia.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Alfabeta.
Talu, A. T. I. (2017). Pemanfaatan Alat Permainan Edukatif Daur Ulang dalam Pembelajaran Sains Anak Usia 5-6 Tahun. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan Missio, 9(2), 160–170.
Tanto, Octavian Dwi, A. H. S. (2020). Stimulasi Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini dalam Seni Tradisional Tatah Sungging. Jurnal Obsesi, 4(2), 587–586. https://doi.org/10.31004/obsesi.v4i2.421
Tanto, O. D., Hapidin, H., & Supena, A. (2019a). Keterampilan Sosial Pengrajin Tatah Sungging Cilik Kepuhsari. Proceedings of the ICECRS, 2(1), 83. https://doi.org/10.21070/picecrs.v2i1.2405
Tanto, O. D., Hapidin, H., & Supena, A. (2019b). Penanaman Karakter Anak Usia Dini dalam Kesenian Tradisional Tatah Sungging. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(2), 337. https://doi.org/10.31004/obsesi.v3i2.192