ANALISIS TINGKAT RESIKO AGROINDUSTRI TEMPE DI KOTA MALANG
Abstrak
Permasalahan pada sektor agroindustri yaitu lemah dalam perencanaan, lemah dalam bekerja sama dengan individu lain baik pemasok, pemodal, maupun dengan pengusaha lain, serta pengusaha mikro belum dapat memposisikan diri sebagai pengusaha yang berkualitas dan subsisten. Agroindustri kemungkinan besar dihadapkan pada suatu ketidakpastian usaha atau risiko usahasebagai akibat dari permasalahan tersebut.Penelitian inibertujuan untuk menganalisis tingkat resiko dengan mengetahui sejauh mana resiko yang ditimbulkan agroindustri tempe. Setelah mengetahui tingkat resiko usaha maka pengusaha tempe di Kota Malang dapat meminimalisir resiko tersebut dengan memilah tingkat resiko manakah yang dapat diminimalisir sehingga dapat meningkatkan pendapatan agroindustri tempe di Kota Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total penerimaan rata-rata yang diperoleh agroindustri tempe adalah sebesar Rp 889.958. Sehingga total pendapatan rata-rata yang diterima oleh pengusaha tempe adalah sebesar Rp 284.932. Usaha tempe skala kecil di Kota Malang berpeluang mengalami resiko yang menimbulkan kerugian. Hal tersebut dilihat dari nilai koefisien variasi (CV) lebih dari 0,5 yaitu sebesar 0,91 dan batas bawah (L) kurang dari 0 yaitu sebesar (- 234.414,15). Adanya risiko usaha tersebut diakibatkan oleh adanya sumber-sumber risiko usaha sehingga menimbulkan kerugian bagi para pengusahaKata kunci :agroindustri tempe, resikousaha, sumber risiko
Referensi
Hernanto, 1993. Ilmu Usahatani. Departemen Sosial Ekonomi. Bandung.
Riyanti BP .2003. Kewirausahaan Dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian. Jakarta : PT.Grasindo.
Soekartawi. 1993. Risiko dan Ketidakpastian dalam Agribisnis: Teori dan Aplikasi. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.
Suryana. 2001. Kewirausahaan, Jakarta : Salemba Empat.
Unduhan
Diterbitkan
2019-10-12
Terbitan
Bagian
Artikel