PKM PENDAMPINGAN PETANI DALAM PEMANFAATAN JAMUR MIKORIZA VESIKULAR ARBUSKULAR (MVA) PADA BUDIDAYA PADI ORGANIK PADA SAWAH TADAH HUJAN
Abstrak
Kelompok tani padi organik â€RUKUN MAKMUR†terletak di desa Demangan, kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali terdiri dari 15 anggota dan kelompok tani â€SRI MAKMUR†terdiri 13 anggota merupakan kelompok tani tadah hujan. Produktivitas padi di sawah tadah hujan cukup rendah (3 ton/ha) dibandingkan lahan irigasi (10 ton/ha) hal ini karena adanya stress kekeringan. Salah satu solusi adanya stres kekeringan adalah dengan penggunaan jamur Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA). Jamur MVA mempunyai hifa yang panjang dan melebihi panjang akar sehingga dapat membantu penyerapan air pada jeluk tanah yang lebih dalam.Terdapat tiga permasalahan dari kedua kelompok tani ini adalah (1) Aspek Penggunaan Varietas:Dalam berbudidaya padi kelompok tani masih menggunakan varietas padi yang beraneka ragam. (2)Aspek Pemanfaatan Teknologi : anggota kelompok tani di kedua kelompok tani tidak mempunyai teknologi untuk meningkatkan produktivitas padi (3). Aspek Kesuburan Tanah :anggota kelompok tani sedikit sekali menggunakan pupuk organik dalam budidaya padi sawah.
Solusi dari permasalahan yang timbul adalah dengan mengarahkan anggota kelompok tani untuk menggunakan varietas yang memang sesuai untuk lahan tadah hujan, memperkenalkan jamur Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) untuk mengantisipasi adanya kekeringan, dan mengarahkan untuk menggunakan pupuk organik sesuai dengan dosis yang dianjurkan untuk lahan sawah tadah hujan. Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan penghasilan petani padi dengan cara memperbaiki cara budidaya padi secara benar di lahan sawah tadah hujan.
Adapun target dari kegiatan PKM ini adalah : Segi Ipteks: petani trampil dalam penggunaan MVA dan memahami penggunaan varietas tahan cekaman air dan segi ekonomi : penghasilan petani padi tadah hujan meningkat. Capaian Luaran dari kegiatan ini adalah publikasi di jurnal nasional dan buku ajar.
Kegiatan ini akan dilaksanakan di dua tempat, 1) di pekarangan anggota kelompok tani dan 2) di lahan sawah. di desa Demangan, kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali pada bulan April 2019 sampai dengan Juli 2019.
Metode yang digunakan adalah 1) Penyuluhan tentang pemilihan varietas dan pembuatan pupuk organik serta budidaya padi organik secara benar, 2) Praktek, tentang pembuatan pupuk organik berbasis kearifan lokal 3) Budidaya padi organik di lahan sawah tadah hujan, 4). Monitoring dan evaluasi
Kata kunci : budidaya organik, jamur mikoriza, padi, petani, tadah hujan
Referensi
Sasa, J., 2002. Alternatif Teknologi Produksi Tanaman Pangan Berwawsan Lingkungan di Lahan Sawah Tadah Hujan. Prosiding Seminar Nasional Membangun Sistem Produksi Tanaman Pangan Berwawasan Lingkungan. Puslitbang Tanaman Pangan. Agustus 2002. Bogor, 43-57.
Sumanto, Rosita Galib dan Tony Basuki. 2015. Budidaya Padi system gogo rancah untuk meningkatkan produktivitas di lahan tadah hujan Kalimantan Selatan. BPTP Kalimantan Selatan.
Rao, N.S. Subba. 1994. Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan Tanaman. Universitas Indonesia Press. Jakarta. 353 hal.
Fakuara, M.Y. 1988. Mikoriza dan Teori Kegunaan dalam Praktek. Pusat Antar Universitas IPB. Bogor. 123 hal.
Imas, Tedja, R.S. Hadioetomo, A.W. Gunawan dan Y. Setiadi. 1989. Mikrobiologi Tanah. Jilid II. Pusat Antar Universitas dan LSI IPB. Bogor. 117 hal.
Paul, E.A. and F. E. Clark, 1996. Soil Microbiolgy and Biochemistry. Second Edition. Academic Press. San Diego. 300 p.
Kabirun, Siti. 2002. Tanggap Padi Gogo terhadap inokulasi jamur mikoriza arbuskula dan pemupukan fosfat di entisol. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol.3 No.2 : 49-56.
Saragih, F.J. 2005. Pengaruh Inokulasi Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA), Fosfor dan Silikon terhadap Pertumbuhan Tanaman Padi Gogo pada Ultisol Jasinga. Skripsi. Program Studi Ilmu Tanah IPB. Bogor. 68 hal.
Dighton, John. 2003. Fungi in ecosystem processes, p. 99-100. In: J.W. Bennett and Paul A. Lemke (Eds.). Mycology Series. Marcel Dekker Inc.
Winarsih, Sri dan John B. Baon. 2004. Inokulasi mikoriza pada kultur invitro dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan bibit kopi robusta, kepadatan spora dan serapan hara fosfor. Jurnal Pelita Perkebunan. Vol. 20 No.1 : 13-23.
Aziez, A. F. , S. Priadi., dan Paiman. 2018. Optimasi Produktivitas Padi Di Lahan Sub Optimal Tadah Hujan Dengan Varietas Responsif Mikrobia Antagonistik (MVA) Dan Efisien Penggunaan Hara Nitrogen Serta Fosfor Guna Menunjang Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN). Laporan Penelitian Strategis Nasional.
Arafah dan M. P. Sirappa. 2003. Kajian Penggunaan Jerami dan Pupuk N, P, dan K pada Lahan sawah irigasi. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan. 4(1).
Danarto, S., 2011.Pembuatan Pupuk dan Pestisida Organik.Indonesian Forestry and Governance Institute.Yogyakarta.
Rahmah, A., M. Izzati., dan S. Parman., 2014. Pengaruh Pupuk Organik Cair Berbahan Dasar Limbah Sawi Putih (Brassica chinensis L.) terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis.
IRRI. 1970. Rice Production Manual (Revised Edition 1970). Compiled by University of the Philippines in Cooperation with the International Rice Research Institute.