PROSIDING SEMINAR NASIONAL https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/prosemnas Konservasi dan Pemanfaatan Keragaman Hayati Untuk Kesejahteraan Bangsa en-US PROSIDING SEMINAR NASIONAL COVER https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/prosemnas/article/view/2115 - COVER - Copyright (c) 2018 PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018-07-07 2018-07-07 DASAR FILOSOFIS KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN KAPITALISASINYA BAGI KESEJAHTERAAN INDONESIA https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/prosemnas/article/view/2098 - Wahjudi Wardojo Copyright (c) 2018 PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018-07-07 2018-07-07 KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK (MEMINIMALISIR DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN) https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/prosemnas/article/view/2099 - Erny Poedjirahajoe Copyright (c) 2018 PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018-07-07 2018-07-07 KONSERVASI EKOSISTEM HUTAN MELALUI KAJIAN KEANEKARAGAMAN JENIS POHON DI HUTAN WISATA NGLIMUT GONOHARJO, KENDAL JAWA TENGAH https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/prosemnas/article/view/2100 Hutan wisata Nglimut Gonoharjo Kendal merupakan kawasan hutan yang dijadikan tempat wisata alam. Aktifitas wisatawan dan kegiatan masyarakat sekitar hutan yang melakukan penanaman pohon kopi akan mengancam kerusakan ekosistem hutan wisata tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan kemelimpahan serta nilai penting jenis pohon di hutan wisata Nglimut Gonoharjo Kendal. Stasiun penelitian ditentukan dengan metode sistematik. Tiga stasiun penelitian ditentukan di sepanjang garis transek, dengan jarak masing-masing 200 m. Setiap stasiun diambil 3 kali plot dengan ukuran plot adalah 10 m x 10 m. Data dianalisis dengan menghitung indeks keanekaragaman jenis, indeks kemelimpahan jenis dan indeks nilai penting jenis pohon. Hasil penelitian didapatkan 22 jenis pohon dengan jenis yang memiliki kemelimpahan tertinggi pohon kopi yaitu sebesar 62,5%. Keanekaragaman jenis pohon termasuk dalam kategori sedang (1,23-2,00). Keanekaragamn paling rendah didapatkan pada lokasi yang sudah mengalami gangguan terutama oleh penanaman pohon kopi di lokasi tersebut. Jenis pohon yang memiliki indeks nilai penting tinggi adalah pohon kopi (Coffea sp.), pohon ares (Pisonia umbellifera) dan pohon mindi (Melia azedarach). Konservasi hutan perlu dilakukan di hutan wisata Nglimut Gonoharjo dengan meningkatkan pengelolaan ekosistem hutan dan dengan melibatkan masyarakat untuk menjaga kelestarian hutan tersebut.<br />Keyword : Hutan wisata Nglimut, wisatawan, keanekaragaman jenis, kelestarian<br />hutan.<br /><br /><br /> Sri Utami dan Karyadi Baskoro Copyright (c) 2018 PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018-07-07 2018-07-07 VARIASI KUALITAS FISIS DAN KEMIS PERAIRAN PADA BEKAS AREAL PENAMBANGAN DI SUNGAI KAPURAN, KABUPATEN PACITAN, JAWA TIMUR https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/prosemnas/article/view/2101 Sungai Kapuran merupakan salah satu sungai di Kabupaten Pacitan yang memiliki hulu berupa hutan seluas 96,62 Ha. Sepanjang sempadan Sungai Kapuran terdapat berbagai penggunaan lahan, salah satunya adalah sebagai industri tambang tembaga. Keberadaan industri tambang tembaga ini disinyalir turut berperan dalam penurunan kualitas perairan di Sungai Kapuran. Hal ini disebabkan karena industri ini membuang hasil limbah tambangnya langsung ke badan Sungai Kapuran, meskipun industri ini sudah tidak beroperasi lagi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas fisis dan kemis perairan dan indeks pencemaran pada bagian hulu, tengah dan hilir Sungai Kapuran. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara sistematik. Terdapat empat titik pengambilan data dalam satu lokasi pengamatan dengan jarak antar titik 100 meter. Data variabel kualitas fisis perairan yang diambil meliputi suhu, kecerahan, kecepatan arus, dan TSS, sedangkan variabel kemis meliputi pH, DO, BOD, COD, dan kadar tembaga. Hasil analisis menggunakan Kruskal Wallis menunjukkan bahwa bagian hulu, tengah dan hilir Sungai Kapuran memiliki perbedaan signifikan pada variabel kualitas perairan, yaitu suhu, pH, TSS, dan kadar tembaga, sedangkan untuk variabel kecerahan, kecepatan arus, DO, COD, dan BOD tidak memiliki perbedaan signifikan. Hasil perhitungan indeks pencemaran menggunakan metode Indeks Pencemaran (PIj) menunjukkan bahwa bagian hulu, tengah dan hilir Sungai Kapuran masuk ke dalam kategori tercemar ringan dengan kisaran PIj 1,47-2,29.<br />Kata kunci : Kualitas perairan, tambang tembaga, Indeks Pencemaran<br /><br /><br /> Luthfi Hanindityasari dan Erny Poedjirahajoe Copyright (c) 2018 PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018-07-07 2018-07-07 PERAN MANGROVE DALAM PERKEMBANGAN BATIK PESISIRAN DI KOTA SEMARANG https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/prosemnas/article/view/2102 Batik mangrove merupakan salah satu bentuk perkembangan motif dan corak batik yang cukup digemari masyarakat. Mangrove merupakan salah satu tumbuhan yang unik, hal ini dikarenakan mangrove hanya tumbuh di daerah pesisir. Tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan ini adalah untuk mengetahui peranan mangrove dalam perkembangan batik pesisiran di Kota Semarang. Kegiatan dilakukan secara dekriptif kualitatif dengan instrumen pengumpulan data berupa, wawancara, observasi, dan dokumentasi, untuk mengetahui kondisi mangrove beserta pemanfaatannya untuk batik. Hasil kegiatan menunjukan. mangrove sebagai pewarna alami disamping memberikan nuansa warna alami dan motif yang indah, juga dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang menjadikan masalah besar bagi lingkungan sekitarnya. Buah Rhizophora (propagul) yang telah kering bisa menghasilkan warna cokelat, cokelat muda, tua, hitam, hingga merah marun. Selain ramah lingkungan, bahan bakunya terbilang murah hanya saja prosesnya memakan waktu lama. Adanya variasi motif dan corak dengan latar belakang ekosistem mangrove diharapkan akan lebih mengenalkan ekosistem mangrove yang banyak terdapat di wilayah pesisir. Simpulan kegiatan ini menunjukkan bahwa tumbuhan mangrove dari jenis Rhizophora dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan variasi warna dan motif batik pesisiran.<br />Kata kunci: mangrove, Rhizophora, batik, pesisiran.<br /><br /> Nana Kariada Tri Martuti, Isti Hidayah dan Margunani Copyright (c) 2018 PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018-07-07 2018-07-07 PENINJAUAN KEADAAN AIR SUNGAI PUCUNG, SITUS PURBAKALA SANGIRAN JAWA TENGAH https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/prosemnas/article/view/2103 Sangiran merupakan situs purbakala yang penting Indonesia karena merupakan hunian tertua di dunia dan terlengap. Sangiran juga merupakan situs warisan dunia sehingga membutuhkan sistem pengolahan lingkungan untuk meninjau pengaruh keberadaan situs terhadap lingkungan dan sebaliknya. Penelitian ini bertujuan melakukan peninjauan kualitas Sungai Pucung Sangiran. Hasil pengukuran menunjukkan nilai pH air sebesar 7,7; Suhu 23,9oC; TDS 240 ppm; TSS 0 mg/L; COD 12 mg/L dan Kesadahan 272,5 mg/L CaCO3. Jika dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI), disimpulkan bahwa kualitas air tersebut memenuhi kualifikasi sehingga dapat dikategorikan aman dan dapat diklasifikasikan sebagai air kelas II yang diperuntukkan bagi pertanian, irigasi dan perikanan ikan air tawar.<br /><br /> Agung Rimayanto Gintu, Cucun Alep Riyanto, Stefanus Agung Wicaksono Wibowo , Widhi Handayani dan Andri Purnomo Copyright (c) 2018 PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018-07-07 2018-07-07 TANGGAPAN DAN HASIL BERBAGAI KULTIVAR TERHADAP INOKULASI Trichoderma sp. PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH DI LAHAN PASIR PANTAI https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/prosemnas/article/view/2104 Tujuan dari penelitian ini adalah memilah kultivar bawang merah mendasarkan tanggapannya terhadap inokulasi Trichoderma sp. pada budidaya di tanah pasir pantai. Percobaan pot ini merupakan percobaan faktorial, terdiri atas dua faktor yang disusun dalam rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dan diulang sebanyak tiga kali. Adapun kedua faktor tersebut adalah berbagai kultivar bawang merah (20 kultivar) yang merupakan faktor pertama, dan faktor kedua adalah inokulasi isolat Trichoderma sp., terdiri atas dua aras yaitu tanpa inokulasi dan diinokulasi isolat Trichoderma sp. Data hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam dilanjutkan uji jarak berganda Duncan (DMRT). Pemilahan dan pemilihan respon kultivar bawang merah terhadap inokulasi Trichoderma sp. digunakan metode pembobotan (skoring). Penentuan kelas interval mengikuti aturan Sturges. Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis statistik didapatkan empat kelompok kultivar, yaitu tanggap positif, hasil tinggi (Bauji, Bima, Crok Kuning, Thailand); tanggap positif, hasil rendah (Kuning, Kuning Tablet, Pikatan, Super Biru, Tajuk, Tiron, Trisula); tanggap negatif hasil tinggi (Biru Lancor, Bali Tabanan, Katumi, Manjoung, Mentes, Sembrani) dan tanggap negatif, hasil rendah (Bima Brebes, Bima Nganjuk, Trisula Brebes).<br />Kata kunci: bawang merah, kultivar , Trichoderma sp., tanah pasir pantai<br /><br /> Tuti Setyaningrum, Didik Indradewa Achmadi Priyatmojo dan Endang Sulistyaningsih Copyright (c) 2018 PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018-07-07 2018-07-07 PLASTISITAS FENOTIP GASTROPODA MANGROVE TAMAN NASIONAL ALAS PURWO: MORFOMETRI CANGKANG DAN OPERKULUM https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/prosemnas/article/view/2105 Cangkang Gastropoda merupakan wujud perkembangan ontogeni yang jelas. Plastisitas fenotip (cangkang) dapat menjadi rekaman respon adaptasi terhadap lingkungan. Tujuan penelitian adalah mengetahui platisistas fenotip Gastropoda mangrove Taman Nasional Alas Purwo (TNAP), sebagai pembuktian bahwa adaptasi struktural terjadi walaupun terindikasi ekosistem mangrove di sini masih alami. Lokasi sampling ditentukan berdasar area sampling, data populasi menggunakan metode transek kuadrat. Lokasi pengambilan data di mangrove Bedul (3 transek), mangrove Jatipapak (3 transek) saat spring low tide. Transek kuadrat (multi plot sampling) sepanjang ±300 m, 20 plot per transek dan luas tiap plot 4m². Parameter lingkungan diukur pada masing-masing lokasi (in situ). Semua parameter yang terukur dalam kisaran normal. Jumlah spesies yang ditemukan di kedua lokasi sebanyak 18 spesies. Spesies terpilih merupakan spesies dengan populasi yang dapat ditemui disemua lokasi sampling dan menunjukkan tanda variasi morfologi dan atau dijumpai simbion pada cangkang. Plastisitas fenotip ditentukan berdasar morfometri cangkang dan operkulum: Terebralia sulcata, Chicoreus capuccinus, Nerita planospira dan Nerita balteata. Populasi Chicoreus capuccinus di Jatipapak ±80% bersimbiosis dengan Bivalvia Saccostrea cucullata, sedangkan di Bedul sekitar ±60%; pada populasi Nerita planospira ±40%; populasi Nerita balteata tidak bersimbiosis, namun mempunyai variasi rasio panjang dan lebar cangkang yang menyolok khususnya populasi di Bedul. Berdasarkan persamaan garis regresi linier dan nilai koefisien korelasi, keberadaan bivalvia simbion berpengaruh terhadap fenotip Chicoreus capuccinus, Terebralia sulcata dan Nerita planospira pada beberapa parameter rasio morfometri cangkang namun tidak pada operkulum. Plastisitas fenotip cangkang juga ditemui pada individu yang normal.<br />Kata kunci: Plastisitas fenotip, morfometri, Gastropoda mangrove, adaptasi struktural<br /><br /><br /> Susintowati, Suwarno Hadisusanto, Nyoman Puniawati, Erny Poedjirahajoe dan Niken Satuti Nur Handayani Copyright (c) 2018 PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018-07-07 2018-07-07 UPAYA PERBAIKAN KUALITAS AIR DAN PERTUMBUHAN ANAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) DENGAN PEMBERIAN PROBIOTIK PAKAN DAN AKUATIK https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/prosemnas/article/view/2106 Pemberian probiotik pada pakan dan atau ke air dapat mengurangi dampak buruk akumulasi limbah metabolik dan penguraian sisa pakan terhadap kualitas air dan pertumbuhan anakan ikan nila merah (Oreochromis niloticus). Tujuan penelitan ini adalah untuk menganalisis efektifitas pemberian probiotik pakan dan akuatik terhadap perbaikan kualitas air dan pertumbuhan anakan ikan nila merah akibat akumulasi limbah metabolik dan penguraian sisa pakan. Penelitian dilakukan dengan rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan berupa pemberian probiotik pada pakan (PP), ke dalam air (PA), pada pakan serta air (PPA), serta tanpa pemberian probiotik sebagai kontrol (K), dengan ulangan masing-masing 3 kali. Sebanyak 0,96 mL probiotik pakan digunakan untuk PP; 1,25 mL probiotik akuatik digunakan untuk PA; 1,10 mL campuran probiotik pakan dan akuatik digunakan untuk PPA. Anakan ikan berukuran ±6 cm disebar secara merata ke dalam akurium 20 L air, dengan kepadatan 10 ekor setiap akuarium. Parameter yang diukur adalah pH, oksigen terlarut (DO), amonia, laju pertumbuhan relatif (RGR), dan sintasan (Sr). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH air secara signifikan (α&lt;0,05) meningkat pada akhir penelitian dibandingkan pada awal penelitian, tetapi pH akhir untuk semua perlakuan tidak signifikan berbeda nyata. Perlakuan PA signifikan menurunkan amonia dibandingkan K. Semua perlakuan signifikan meningkatkan DO dibandingkan K. Perlakuan PP dan PPA secara signifikan meningkatkan RGR dibandingkan K. Perlakuan PP secara signifikan meningkatkan Sr dibandingkan dengan K, sedangkan perlakuan probiotik yang lain tidak berbeda nyata baik dengan baik dengan K dan PP. Kesimpulan penelitian adalah pemberian probiotik pakan dan probiotik air atau gabungan keduanya dapat meningkatkan kualitas air akibat limbah metabolik dan sisa pakan serta mendukung pertumbuhan dan sintasan anakan ikan nila merah.<br />Kata kunci: kualitas air, probiotik pakan, probiotik akuatik, anakan ikan, Oreochromis niloticus<br /><br /><br /> Vanessa Dora Salawane, Sucahyo dan Jacob L. A. Uktolseja Copyright (c) 2018 PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018-07-07 2018-07-07 EFEKTIVITAS PENAMBAHAN PROBIOTIK AKUATIK TERHADAP PERBAIKAN KUALITAS AIR DAN PERTUMBUHAN ANAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/prosemnas/article/view/2107 Penambahan probiotik akuatik dapat menjaga kualitas air budidaya anakan ikan Nila merah (Oreochromis niloticus) untuk pertumbuhan ikan yang baik. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh penambahan probiotik akuatik terhadap perbaikan kualitas air dan pertumbuhan anakan ikan Nila merah. Penelitian dilakukan dengan rancangan acak lengkap (RAL), dengan kombinasi dua perlakuan aerasi dan pemberian probiotik sebagai berikut aerasi tanpa probiotik (ATP), aerasi dengan probiotik (ADP), tanpa aerasi tanpa probiotik (TATP), dan tanpa aerasi dengan probiotik (TADP); dengan 3 kali ulangan. Anakan ikan berukuran sekitar 5 cm disebar ke seluruh akuarium bervolume 24 liter dengan kepadatan 10 ekor per akuarium. Pada perlakuan probiotik, sebanyak 1,2 ml/l cairan probiotik akuatik diberikan; pada perlakuan aerasi, udara normal dialirkan ke dalam air dengan aerator. Ikan diberikan pakan sebanyak 1 g per hari. Kualitas air yang diukur pada awal dan akhir penelitian adalah pH, suhu, oksigen terlarut (DO), amonia. Parameter biologis yang diukur adalah laju pertumbuhan relatif (RGR) dan sintasan (Sr). Hasil penelitian menunjukkan pH meningkat secara signifikan (α&lt;0,05) untuk semua perlakuan. pH air antar perlakuan tidak berbeda nyata. Suhu semua perlakuan pemberian probiotik signifikan lebih rendah dibandingkan dengan suhu semua perlakuan dengan aerasi. DO menurun signifikan pada perlakuan tanpa aerasi, meningkat signifikan pada ATP. Kandungan amonia meningkat signifikan pada semua perlakuan. Kandungan amonia TATP lebih tinggi secara signifikan dibandingkan semua perlakuan aerasi, tetapi amonia semua perlakuan aerasi tidak berbeda nyata dengan TADP. RGR perlakuan ADP lebih tinggi secara signifikan dibandingkan perlakuan TADP. Sr TADP lebih tinggi secara signifikan dibandingkan Sr TATP. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengaruh pemberian probiotik sebanyak 1,2 ml/l belum memberikan dampak secara nyata terhadap kualitas air. Ditinju dari pertumbuhan ikan Nila maka terlihat bahwa pemberian probiotik memberikan dampak yang nyata terhadap ketahanan hidup ikan.<br />Kata kunci: kualitas air, probiotik akuatik, anakan ikan, Oreochromis niloticus<br /><br /><br /> Anna Helena Sabandar, Sucahyo dan Jacob L.A Uktolseja Copyright (c) 2018 PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018-07-07 2018-07-07 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS WINDUAJI KABUPATEN BREBES TAHUN 2017 https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/prosemnas/article/view/2108 Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di Indonesia, karena morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di wilayah Puskesmas Winduaji kabupaten Brebes. Penelitian menggunakan metode survey analitik dengan Cross Sectional yaitu menguji variabel Independen (pengetahuan, sikap dan tindakan) dan variabel dependen (kelengkapan diare). Sampel penelitian yang diambil secara random sampling dengan besar sampel 65 balita. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kejadian diare, diperkuat oleh hasil analisis statistik dengan menggunakan uji X2 diperoleh nilai p value = 0,000 &lt; α (0,05). (2) Ada hubungan yang bermakna antara kejadian diare dengan sikap diperkuat oleh hasil analisis statistik dengan menggunakan uji X2 diperoleh nilai p value = 0,000 &lt; α (0,05). (3) Ada hubungan yang bermakna antara kejadian diare dengan tindakan. diperkuat oleh hasil analisis statistik dengan menggunakan uji X2 diperoleh nilai p value = 0,000 &lt; α (0,05).<br />Kata Kunci: pengetahuan, sikap dan tindakan dengan kejadian diare<br /><br /><br /> Luthfi Hidayat Maulana Copyright (c) 2018 PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018-07-07 2018-07-07 PROFIL PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA MADRASAH IBTIDA’IYAH WANGKIS NGEMPLAK BOYOLAI https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/prosemnas/article/view/2109 Setiap orang atau individu mendambakan kehidupan yang bersih untuk menciptakan hidup yang sehat. Sehat adalah suatu keadaan dinamis di mana individu dapat menyesuaiakan diri dengan perubahan internal baik secara psikologis, intelektual, spiritual dan penyakit, serta mampu menyesuaiakan diri dengan perubahan lingkungan eksternal baik fisik, sosial dan ekonomi. Perilaku hidupbersih dan sehat mampu untuk diterapakan diberbagai tempat, salah satunya dilingungan sekolah. Perilaku hidup bersih dan sehat di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikan oleh peserta didik dan guru di lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit dan mampu meningkatkan pola hidup sehat. Tujuan dari penelitian ini adalah Memberikan gambaran mengenai profil perilaku hidup sehat pada siswa di lingkungan sekolah. Metode penelitian ini adalah Kualitatif fenomenologi dengan pengumpulan datanya menggunakan wawancara , observasi dan documentasi. Informan dalam penelitian ini adalah 3orang yaitu 1 guru dan 2 murid sekolah Madrasah Iibtida’iyah. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa profil perilaku sehat di lingkungan sekolah pada siswa Madrasah Ibtida’iyah meliputi berwudhu sbelum memulai kegiatan belajarmengajar, membersihkan ruang kelas sebelum KBM dimulai adanya pembagian petugas kebersihan siswa setiap hari untuk membersihkan ruang kelas dan halaman sekolah serta program Jum’at bersih baik di lingkungan sekolah maupun untuk lingkungan masyarakt sekitar sekolah.<br />Kata kunci : perilaku hidup bersih dan sehat dan lingkungan sekolah<br /><br /><br /> Faqih Purnomosidi dan Ahmad Rifandi Copyright (c) 2018 PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018-07-07 2018-07-07 PASTA GIGI PENCEGAH GIGI BERLUBANG BERBAHAN AKTIF MIKRO HIDROKSIAPATIT (HAp) DARI LIMBAH KERABANG TELUR PASAR RAYA KOTA SALATIGA https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/prosemnas/article/view/2110 Hidroksiapatit adalah senyawa turunan kalsium yang dapat digunakan untuk menggantikan bagian tulang dan gigi yang rusak. Pada penelitian ini hidroksiapatit disintesa dari kerabang telur unggas untuk diaplikasikan ke dalam pasta gigi untuk melindungi lapisan email gigi dari pengikisan dan menutupi lobang berukuran mikro pada gigi. Dihasilkan 3 varian pasta gigi berbahan aktif HAp dengan rasio perbandingan HAp:CaCO3 (w/w) sebesar 1:1, 1:3, dan 3:1 w/w. Dilakukan uji organoleptik dan uji fisikokimia pada pasta gigi meliputi uji pH, daya sebar dan kestabilan. Pasta gigi dengan varian HAp:CaCO3 sebesar 1:1 menghasilkan karakter fisikokimia sebagai berikut pH 7, Daya sebar 1,6211 gcms-1. Pasta gigi dengan varian HAp:CaCO3 sebesar 1:3 menghasilkan karakter fisikokimia sebagai berikut pH 7, Daya sebar 2,1234 gcms-1. Pasta gigi dengan varian HAp:CaCO3 sebesar 1:3 menghasilkan karakter fisikokimia sebagai berikut pH 7,7; Daya sebar 1,2424 gcms-1. Pada uji organoleptik meliputi aroma, tekstur dan ketampakan, responden menunjukan respon relatif suka. Pada uji kestabilan, pasta gigi varian 1:1 menunjukkan relatif stabil pada suhu 25, 50 dan 80oC. Berdasarkan uji organoleptik terhadap semua varian pasta gigi, respon secara keseluruhan menujukkan relatif suka.<br />Kata kunci: Hidroksiapatit, kerabang telur, uji daya sebar Imelda Wadu, Intan Karlina Rohaini, Agung Rimayanto Gintu dan Sri Hartini Copyright (c) 2018 PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018-07-07 2018-07-07 PENGARUH DOSIS URINE SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL GANDUM (Triticum aestivum L.) DAN KUBIS (Brassica oleraceae L.) DALAM SISTEM TUMPANG SARI https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/prosemnas/article/view/2111 Penelitian tentang “Pengaruh Dosis Urine Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Gandum (Triticum aestivum L.) dan Kubis (Brassica oleraceae L.) Dalam Sistem Tumpang sari” telah dilaksanakan mulai tanggal 5 Maret 2017 sampai 5 Agustus 2017 di Dusun Pagertengah, Desa Jogoyasan, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis urine sapi, sistem tumpangsari, serta pengaruh interaksi dosis urine sapi dengan sistem tumpangsari terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman gandum dan kubis. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktorial dengan dua faktor perlakuan yaitu faktor pertama adalah dosis urine sapi terdiri atas D1 (dosis 9.000 l/ha), D2 (dosis 12.000 l/ha), D3 (dosis 15.000 l/ha). Faktor kedua adalah sistem tumpang sari terdiri atas T1 (tumpang sari satu jalur kubis di antara satu jalur gandum), T2 (tumpang sari dua jalur kubis di antara satu jalur gandum) T3 (tumpang sari tiga jalur kubis di antara satu jalur gandum). Data dianalisis menggunakan Analisis Ragam, yang dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan dosis urine sapi berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman kubis, jumlah daun kubis, diameter krop kubis, berat segar krop kubis per tanaman, tinggi tanaman gandum, panjang malai gandum, dan berat 1.000 biji gandum. Dosis terbaik adalah 15.000 l/ha karena dapat menghasilkan jumlah daun terbanyak, diameter krop terbesar, dan berat segar krop per tanaman terberat. Sedangkan perlakuan sistem tumpang sari berpengaruh nyata terhadap diameter krop kubis, berat segar krop kubis per tanaman, dan berat biji gandum per petak. Sistem tumpang sari terbaik pada tiga jalur kubis di antara satu jalur gandum karena dapat menghasilkan diameter krop terbesar.<br />Kata Kunci : dosis urine sapi, sistem tumpang sari, pertumbuhan, hasil, kubis, gandum<br /><br /><br /> Arif Rahman, Efrain Patola dan Siswadi Copyright (c) 2018 PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018-07-07 2018-07-07 ANALISIS PEMASARAN BERAS ORGANIK BERSERTIFIKAT DAN NON ORGANIK DI DESA DLINGO KECAMATAN MOJOSONGO KABUPATEN BOYOLALI https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/prosemnas/article/view/2112 Kesadaran masyarakat akan bahaya terhadap kesehatan dan lingkungan menyebabkan terjadinya peralihan budidaya pertanian ke sistem organik. Pertanian organik sebagai bagian dari upaya terbaru untuk mendorong sistem pertanian yang baik secara sosial dan ekologis berkelanjutan. Pemasaran merupakan hal yang penting dalam menjalin keberlanjutan usaha pertanian orgaganik karena pemasaran merupakan tindakan ekonomi yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya pendapatan petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran beras, besarnya margin pemasaran yang diperoleh setiap lembaga pemasaran pada masing-masing saluran pemasaran beras organik dan non organik, besarnya bagian harga yang diterima oleh petani pada masing-masing saluran pemasaran beras, dan mengetahui efisiensi pemasaran beras di desa Dlingo, kecamatan Mojosongo, kabupaten Boyolali. Mengambil sebanyak 30 responden petani organik dan 30 petani non organik dengan menggunakan metode sampel acak sederhana (Simple RandomSampling Method). Selain itu untuk menentukan responden pedagang di gunakan metode penjajakan responden (Tracing Sampling Method). Berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut: margin pada setiap pelaku disaluran pemasaran beras organik adalah ditingkat kelompok tani 38,74%; ditingkat pedagang besar 38, 74% dan ditingkat pasar modern 22,52%. Sedangkan margin pada tiap pelaku di saluran pemasaran beras non-organik adalah di pengepul desa 72,86%; ditingkat pedagang besar 15,71% dan ditingkat pengecer 11,43%. Keuntungan yang diterima oleh setiap pelaku pada saluran pemasaran beras organik adalah petani menikmati keuntungan 16%; kelompok tani 39,4%; pedagang besar 4,1% dan pasar modern 40,2 %. Pada saluran pemasaran beras non-organik petani menikmati keuntungan 7,4%; pengepul desa 70,4%; pedagang besar 9,8 % dan pengecer 12,4%. Tingkat efisiensi pada saluran pemasaran beras organik 26,04% sedangkan tingkat efisiensi pada saluran pemasaran beras non-organik 36,36% artinya pada kedua saluran pemasaran tersebut belum efisien.<br />Kata Kunci : Saluran pemasaran, margin, keuntungan, efisiensi<br /><br /> Sutarno dan Suswadi Copyright (c) 2018 PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018-07-07 2018-07-07 ANALISA KARAKTERISTIK DAN TINGKAT EFISIENSI PADA PENGEMBANGAN USAHA TANI PADI ORGANIK (Oryza Sativa, L.) DI KABUPATEN BOYOLALI https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/prosemnas/article/view/2113 Beberapa faktor yang berhubungan dengan tingkat pendapatan diantaranya adalah karakteristik sosial ekonomi petani sendiri. Usaha tani padi organik merupakan salah satu komoditi yang mempunyai prospek cerah guna menambah pendapatan para petani. Bahaya yang ditimbulkan dari sistem pertanian pertanian modern terhadap kesehatan dan lingkungan menyebabkan permintaan masyarakat terhadap produk organik meningkat. Pertanian organik bersertifikat merupakan produk yang mempunyai daya saing dan peluang untuk komudite ekspor. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis karakteristik petani, (2) Menganalisis jumlah total biaya dan penerimaan serta pendapatan padi organik, (3) menganalisis tingkat efisiensi dan BEP(Break Even Point) usaha tani padi organik bersertifikat. Metode penetuan sampel yang digunakan pada penelitian adalah simple random sampling dengan jumlah sampel 30 petani. Analisis yang digunakan dengan menggunakan: (1) analisis Rataan Skor untuk karakteristik petani (2) metode analisis biaya dan penerimaan serta pendapatan usaha tani, dan (3) Analisa efisiensi usaha tani menggunakan metode analisis R/C (Return Cost Ratio). Lokasi penelitian ditentukan secara purposive yaitu desa Dlingo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa adalah: (1) Karakteristik petani organik adalah Kaum laki-laki lebih lebih berperan dibanding kaum perempuan, usia pelaku usaha pertanian organik diatas 50 tahun, Sebagian besar petani di desa Dlingo sudah bertempat tinggal lebih dari 30 tahun, mata pencaharian utama petani adalah sektor pertanian. (2) Berdasarkan total keseluruhan rata-rata biaya untuk pertanian organik dari kelompok yang bersertifikat rata-rata Rp.20.495.000,- Rata-rata penerimaan Rp. 35.000.000,-. Pendapatan tiap musim tanam adalah Rp. 14.505.000,-. Kelompok tani yang bersertifikat organik memperoleh nilai R/C ratio 1,7 berarti menujukkan bahwa R/C &gt;1, maka usahatani dengan sistem organik bersertifikat efisien. Usahatani padi dengan sistem organik bersertifikat menguntungkan karena Nilai BEP volume produksi 2,927&lt; produksi petani, sedangkan nilai BEP harga produksi 4,099 &lt; harga jual ditingkat petani.<br />Kata kunci: Karakteristik, Pertanian organik, pendapatan, efisiensi<br /><br /><br /> Suswadi Suswadi Copyright (c) 2018 PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018-07-07 2018-07-07 PENENTUAN PRTODUKTIVITAS TANAH REGOSOL RENTAN LONGSOR SUB DAS SAMIN HULU MELALUI PENELITIAN PERCOBAAN TENTANG PENGARUH MACAM PUPUK KANDANG DAN KONSENTRASI EM4 TERHADAP HASIL KACANG TANAH https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/prosemnas/article/view/2114 Dalam penentuan produktivitas lahan yang rentan longsor dapat didekati dengan penelitian produktivitas tanah dan produktivitas tanaman. Kacang Tanah merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan berkembang pada hampir segala jenis tanah. Tujuan Penelitian untuk mendapatkan data tentang produktivitas tanah Regosol rentan longsor dan produktivitas tanaman kacang tanah berdasarkan pengaruh kombinasi macam pupuk kandang dan konsentrasi EM4 terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah pada tanah rentan longsor. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang dibentuk secara faktorial terdiri dari dua faktor perlakuan dan diulang 3 kali. Faktor pertama macam pupuk kandang (M) terbagi menjadi 3 taraf : M1 (pupuk kandang sapi), M2 (pupuk kandang kerbau), M3 (pupuk kandang ayam). Faktor kedua konsentrasi EM4 (E) terbagi menjadi empat taraf : E0 (tanpa EM4), E1 (EM4 5 ml/1 liter air), E2 (EM4 10 ml/1 liter air), E3 (EM4 15 ml/1 liter air). Kesemuanya diperoleh 12 kombinasi perlakuan dan diulang 3 kali, sehingga diperoleh 36 kombinasi perlakuan. Hasil penelitian 1) pupuk kandang berpengaruh dalam meningkatkan jumlah cabang, berat brangkasan basah, berat segar polong, berat kering polong dan berat 100 biji, namun tidak berpengaruh terhadap peningkatan tinggi tanaman; 2) pemberian EM4 berpengaruh dalam meningkatkan jumlah cabang, berat segar polong, berat kering polong dan berat 100 biji, namun tidak berpengaruh terhadap peningkatan tinggi tanaman dan berat brangkasan basah; 3) kombinasi perlakuan antara macam pupuk kandang dan konsentrasi EM4 tidak berpengaruh terhadap semua parameter yang diamati, namun diperoleh hasil terbaik pada kombinasi perlakuan macam pupuk kandang ayam dan EM4 10 ml/1 liter air (M3E2) sebesar 31.33 g/tanaman (7.83 ton /ha). Sedangkan hasil terendah dari hasil kombinasi perlakuan macam pupuk kandang sapi dan tanpa pemberian EM4 (M1E0) sebesar 11.76 g/tanaman (2.94 ton/ha); 4) produktivitas tanah Regosol dan produktivitas tanaman kacang tanah semuanya rendah.<br />Kata kunci : pupuk kandang, konsentrasi EM4, kacang tanah, tanah regosol.<br /><br /> Priyono, Rahayu, S Minardi dan Suntoro Copyright (c) 2018 PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018-07-07 2018-07-07