PAUGERAN LAW REVIEW https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/plr <div> <p style="text-align: justify;">Paugeran Law Review (PLR) is a double-blind, peer-reviewed, open-access journal established by the <strong>Faculty of Law, University of Slamet Riyadi, Surakarta. </strong></p> </div> <div> <div> <p align="justify">The purpose of the WH journal is to facilitate the dissemination of legal research and conceptual analyses relating to various areas in law, including <strong>private law</strong>, <strong>public law</strong>, and <strong>human rights issues</strong><strong>. </strong>Is consolidated into a single volume, in two issues published in June and December. This journal focuses on legal research in Indonesia and comparative law issues. The comparison is done by comparing the issue with developed and developing countries from various countries.</p> </div> <div> <p align="justify">PLR accepted a submission from all over the world. All submitted articles shall be written in English (since 2023), have never been published elsewhere, are original, and are not under consideration for other publications. For checking Plagiarism, WH Editorial Board will screen plagiarism using <strong>Turnitin </strong>Program. If it is found that there is a plagiarism indication (above 20%), the editorial board will automatically reject the manuscript immediately.</p> </div> </div> en-US paugeranlawreview@unisri.ac.id (Dora Kusumastuti) paugeranlawreview@unisri.ac.id (Dr. Rian Saputra, S.H., M.H) Tue, 11 Mar 2025 08:51:42 +0700 OJS 3.3.0.11 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP KELALAIAN PENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR YANG MENGAKIBATKAN KECELAKAAN LALU LINTAS https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/plr/article/view/12185 <p>Equality before the law merupakan salah satu asas penting dalam hukum modern, dimana ini menjadi salah satu sendi doktrin Rule of Law yang di negara berkembang seperti Indonesia, sehingga asas ini dijadikan landasan oleh setiap manusia dalam melakukan penegakan hukum. Makin meningkatnya aktivitas lalu lintas memicu peningkatan masalah yang berhubungan dengan lalu lintas, salah satunya dalah kecelakaan lalu lintas, Tujuan dari penelitian ini adalah permasalahan &nbsp;Bagaimana penegakan hukum pidana terhadap kelalaian pengemudi kenderaan bermotor yang mengakibatkan kecelakaan di wilayah Hukum Pengadilan Negeri Salatiga Tujuan penelitian ini untuk mengkaji pertimbangan Hakim dalam &nbsp;menjatuhkan hukuman bagi pelaku tindak pidana Terhadap pelaku tindak pidana lalu lintas dan angkutan jalan di wilayah hukum pengadilan negeri salatiga (Analisis : Putusan PN Salatiga Nomor 124/Pid.Sus/2020/PN Slt); Penelitian ini menggunakan metode analisis yuridis normatif. Dengan metode pengumpulan data menggunakan kepustakaan yang berhubungan dengan topik penelitian terutama data sekunder dengan ditunjang dari putusan, beberapa buku, dan peraturan perundang-undangan. bahwa terdakwa dinyatakan secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “tindak pidana lalu lintas dan angkutan jalan “ sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 310 ayat (3) Undang – Undang RI Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; Majelis Hakim dapat memidanakan pelaku dengan syarat bahwa tindak pidana yang dilakukan memenuhi unsur-unsur yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang. Dalam menjatuhkan putusan pidana harus berdasarkan barang bukti serta minimal 2 (dua) alat bukti dan diperoleh keyakinan bahwa tindak pidana yang didakwakan benar-benar terjadi dan terdakwa yang melakukannya.</p> Rendi Rendi Anggit Satriya Copyright (c) 2025 PAUGERAN LAW REVIEW https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/plr/article/view/12185 Tue, 11 Mar 2025 00:00:00 +0700 Aspek Pertanggungjawaban Pidana dalam Kasus Kekerasan Kolektif yang Menyebabkan Luka Studi kasus Putusan Nomor 205/Pid.B./2023/PN.Rah https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/plr/article/view/12073 <p><em>Tindak pidana kekerasan yang dilakukan secara terang-terangan dan bersama-sama dapat menimbulkan dampak serius bagi korban. Penelitian ini membahas pertanggungjawaban pidana terhadap pelaku dalam kasus serupa di Pengadilan Negeri Raha. Metode yang digunakan adalah penelitian yuridis normatif dengan analisis putusan pengadilan dan peraturan terkait.&nbsp; </em><em>&nbsp;</em><em>Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertanggungjawaban pidana ditentukan berdasarkan peran masing-masing pelaku, tingkat keterlibatan, dan dampak yang ditimbulkan. Putusan pengadilan mempertimbangkan unsur legalitas, keadilan bagi korban, dan efek jera bagi pelaku. Penelitian ini merekomendasikan penegakan hukum yang lebih tegas serta upaya preventif untuk mengurangi tindak kekerasan kolektif.&nbsp; </em></p> aktur aktur yulianto nugroho Copyright (c) 2025 PAUGERAN LAW REVIEW https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/plr/article/view/12073 Wed, 12 Mar 2025 00:00:00 +0700 IMPLIKASI KEWENANGAN DEWAN PENGAWAS TERHADAP INDEPENDENSI KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/plr/article/view/12171 <p><em>Dasar rasionalitas membentuk Dewan Pengawas dalam berubahnya undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), serta bagaimana implikasi dari keberadaan Dewan Pengawas itu terhadap independensi lembaga antirasuah ini. Membentuk Dewan Pengawas ketika merevisi undang-undang KPK menjadi isu sentral yang memunculkan pro dan kontra pada&nbsp; masyarakat dan para ahli hukum. Maka dari itu, penelitian ini memberi kontribusi penting dengan mengeksplorasi aspek legalitas, logika hukum, dan dampak praktis dari kewenangan yang ada oleh Dewan Pengawas. Metode penelitian yang digunakan yaitu kajian normatif, pada pendekatan peraturan undang-undang serta analisis literatur dan dokumen-dokumen relevan.Hasil penelitian mengungkapkan jika kewenangan Dewan Pengawas pada undang-undang yang baru memiliki sisi positif dan negatif. Kelebihan utama dari membentuk Dewan Pengawas adalah pencegahannyanya untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi KPK, hingga diharapkan bisa memberi pencegahan menyalahgunakan kekuasaan di dalam lembaga itu. Namun demikian, adanya kekurangan yang signifikan, yaitu adanya potensi penyimpangan terhadap konsep independensi lembaga negara. Hal ini terlihat dari pembatasan ruang gerak KPK,&nbsp; Kesimpulan penelitian ini menegaskan jika keberadaan Dewan Pengawas, meskipun memiliki tujuan baik, dapat membuka peluang terjadinya intervensi politik terhadap KPK. Hal ini secara tidak langsung melemahkan independensi lembaga itu sebagai garda paling depan ketika memberantaskan korupsi di Indonesia. </em></p> Gian Gian Savio Ferdinand Balelay Copyright (c) 2025 PAUGERAN LAW REVIEW https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/plr/article/view/12171 Tue, 11 Mar 2025 00:00:00 +0700 TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PEMBEBASAN BERSYARAT DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II-B KLATEN https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/plr/article/view/12138 <p>Granting parole at Class II B Klaten Penitentiary is one of the rights of prisoners who have<br>served 2/3 (two thirds) of their sentence, but prisoners must meet the requirements that have<br>been determined based on existing provisions. The requirements for applying for parole consist<br>of substantive requirements and administrative requirements as stipulated in Article 82 of the<br>Regulation of the Minister of Law and Human Rights Number 7 of 2022 which is the<br>implementing regulation of the Provisions of Article 10 paragraph (1) of Law Number 22 of<br>2022 concerning Corrections. <br>Substantive requirements include: having served 2/3 of their sentence with the provision that<br>the 2/3 is at least 9 months; and behaving well. Administrative requirements include: a citation<br>of the court decision; a report on the progress of guidance by the Head of Prison; a statement<br>from the prisoner; Litmas report, a letter of guarantee from the family/social<br>institution/foundation. <br>The factors inhibiting parole include the absence of a guarantor from the family, prisoners<br>violating the rules, the community lacking trust and prisoners not wanting to be proposed.</p> Rachael Rachael Eltrandra Copyright (c) 2025 PAUGERAN LAW REVIEW https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/plr/article/view/12138 Wed, 12 Mar 2025 00:00:00 +0700 PELAKSANAAN REKONSTRUKSI PADA PROSES PENYIDIKAN DALAM MENGUNGKAP TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN DI WILAYAH HUKUM POLRES SRAGEN https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/plr/article/view/12186 <p><br>Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pelaksanaan rekonstruksi <br>dalam mengungkap tindak pidana pembunuhan di wilayah hukum Polres Sragen<br>dan hambatan pelaksanaan rekonstruksi dalam mengungkap tindak pidana<br>pembunuhan di wilayah hukum Polres Sragen. <br>Tindak pidana pembunuhan dapat terjadi oleh suatu hal yang<br>melatarbelakanginya. Untuk mengungkap tindak pidana pembunuhan,<br>rekonstruksi biasanya digunakan untuk memperkuat bukti bahwa tersangka telah<br>melakukan tindak pidana tersebut. Satreskrim Polres Sragen melakukan<br>rekonstruksi pada tingkat penyidikan dan menemukan beberapa masalah. Salah<br>satunya adalah ketidaksesuaian antara keterangan tersangka dengan keterangan<br>saksi. <br>Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis empiris yang<br>bersifat deskriptif menggunakan data primer sebagai data utama, teknik<br>pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi, serta<br>menggunakan analisis data deskripsi kualitatif.</p> Dima Ayu Copyright (c) 2025 PAUGERAN LAW REVIEW https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/plr/article/view/12186 Tue, 11 Mar 2025 00:00:00 +0700 Tinjauan Hukum Hak Waris Anak Angkat Perspektif Hukum Indonesia https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/plr/article/view/12103 <p>Studi ini dilakukan dengan maksud untuk mengkaji posisi hukum anak adopsi sebagai penerima warisan, berdasarkan pada ketentuan yang tercantum dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Kompilasi Hukum Islam. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis bagaimana pembagian harta warisan bagi anak adopsi dipandang dari sudut pandang hukum Islam dan hukum perdata.</p> <p>Kajian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif, di mana permasalahan yang diangkat dianalisis dengan mengacu pada peraturan hukum positif. Sifat penelitian ini adalah deskriptif, bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai isu anak angkat dalam hukum waris Islam dan perdata. Data yang digunakan adalah bahan hukum sekunder, yang dikumpulkan melalui studi literatur. Kesimpulan penelitian ditarik dengan menggunakan metode penalaran deduktif.</p> <p>Analisis penelitian ini mengungkapkan bahwa anak angkat memiliki kedudukan yang berbeda dalam hukum waris Islam dan perdata. Menurut hukum Islam, karena tidak adanya ikatan keturunan, anak angkat tidak berhak atas warisan, meskipun dapat memperoleh bagian melalui wasiat wajibah hingga sepertiga dari harta. Sebaliknya, KUHPerdata memperbolehkan anak angkat untuk menjadi ahli waris, dengan syarat tidak mengganggu hak ahli waris lainnya. Pengangkatan anak secara lisan berbeda dengan pengangkatan melalui putusan pengadilan. Anak yang diangkat secara lisan hanya berhak mendapat hibah wasiat, sedangkan anak yang diangkat melalui pengadilan hak warisnya tergantung pada peraturan daerah yang berlaku.</p> Tiara Putri Oratmangun Copyright (c) 2025 PAUGERAN LAW REVIEW https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/plr/article/view/12103 Wed, 12 Mar 2025 00:00:00 +0700 PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI TERKAIT PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI PENGADILAN NEGERI SEMARANG (Studi Putusan No: 39/Pid.Sus-TPK/2024/PN. Smg) https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/plr/article/view/12174 <p>Tujuan dalam penelitian ini adalah mengkaji Pertimbangan Hukum Majelis Hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap terdakwa dan mengetahui penerapan hukum pidana Tindak Pidana Korupsi Terkait Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di Desa Keyongan, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali.</p> <p>Tindak Pidana Korupsi pada umumnya dilakukan oleh orang yang memiliki kekuasaan dalam suatu jabatan tertentu sehingga karakteristik kejahatan korupsi itu selalu berkaitan dengan penyalahgunaan kekuasaan. Salah satunya kasus korupsi Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang dilakukan oleh petugas pungut pajak yang juga menjabat sebagai kepala dusun, dengan kerugian keuangan negara sebesar Rp.91.971.882 (Sembilan puluh satu juta Sembilan ratus tujuh puluh satu ribu delapan ratus delapan puluh dua rupiah), Majelis Hakim dalam amar putusannya memvonis terdakwa dengan Pasal 3 Jo Pasal 18 Undang-Undang No 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, dengan putusan 2 Tahun penjara</p> <p>Jenis Penelitian dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Dengan sifat deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan kepustakaan yang berhubungan dengan topik penelitian terutama data sekunder dengan ditunjang dari putusan, beberapa buku, dan peraturan perundang-undangan. Kemudian dianalisis secara kualitatif.</p> <p>Hasil dari penelitian ini bahwa pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara telah sesuai karena hakim mempertimbangkan bahwa perbuatan terdakwa terbukti menyalahgunakan wewenangnya, sehingga berakibat merugikan keuangan negara dan menguntungkan orang lain dan suatu korporasi berdasarkan aspek yuridis yaitu alat bukti dan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan dan aspek non- yuridis yaitu hal-hal yang memberatkan dan meringankan terdakwa, serta penerapan hukum pidananya sudah memenuhi syarat formil dan materiil.</p> Andhika Fajar Mahendra Copyright (c) 2025 PAUGERAN LAW REVIEW https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/plr/article/view/12174 Tue, 11 Mar 2025 00:00:00 +0700 Penerapan Hukum Terhadap Wanprestasi Atas Perjanjian Hutang Piutang https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/plr/article/view/12057 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1. Perjanjian utang-piutang yang dibuat oleh DWI HADIAH dan TETTY HUSNIARTI yang mengakibatkan terjadinya wanprestasi. 2. Penerapan hukum terhadap penanganan wanprestasi utang-piutang (studi kasus Putusan Pengadilan Negeri Nomor: 7/PDT.G/2020/PN LBS). 3. Pertimbangan hakim dalam menyelesaikan sengketa atas ingkar janji atau wanprestasi piutang. Jenis penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif. Sifat penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan. Penerapan Hukum Terhadap Penanganan Wanprestasi Perjanjian Utang-Piutang (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Nomor: 7/PDT.G/2020/PN LBS): Perbuatan debitur telah terbukti melakukan wanprestasi yaitu tidak melakukan prestasi sebagaimana dimaksud dalam perjanjian utang-piutang. Wanprestasi dalam hal ini dapat disebabkan karena Debitur Mengalami kondisi keuangan yang buruk sehingga tidak dapat memenuhi kewajiban prestasinya sesuai dengan Pasal 1238 KUH Perdata. Debitur telah diberikan surat peringatan tertulis untuk segera melunasi utangnya, namun debitur belum memenuhi prestasinya untuk membayar utangnya. Teguran agar debitur memenuhi perintah tersebut dikenal dengan sebutan somasi "surat perintah yang dimaksud dalam Pasal 1238 KUH Perdata adalah teguran (panggilan).</p> Clarisda Clarisda Ratnadila Putri Agustiono Copyright (c) 2025 PAUGERAN LAW REVIEW https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/plr/article/view/12057 Wed, 12 Mar 2025 00:00:00 +0700 PELAKSANAAN TUKAR GULING (RUISLAG) TERHADAP TANAH KAS DESA YANG TERKENA PROYEK JALAN TOL SOLO-MANTINGAN https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/plr/article/view/12152 <p>Exchange with village areas or Village treasury land exchange is an activity to exchange village<br>assets in the form of state, and village regulations with those who need land owned by the land. In<br>this activity, the exchanged state can be used for public purposes in the public interest or for two<br>allocations. Exchange of village property and public interests. One of them occurred during<br>village regulations with the Karanganyar Regency Government, Wanorejo district in<br>Karanganyar Regency, and replaced village property land with freehold land. The aim of this<br>paper is to investigate how the implementation of rolling exchange (Ruislag) in the village<br>financial area will be affected by the Solo - Mantigan toll road project. As well as a study of state<br>legal certainty to replace the Ministry of Finance in Wollogero village. This type of study is an<br>empirical legal study because it is carried out by storing primary data and analyzing it in<br>accordance with applicable legal provisions. The study location is located in the office of the head<br>of Wonorejo Village, Gondangrejo District, Karanganyar Regency. The data sources used are<br>primary, secondary and tertiary legal documents. Data collection techniques were carried out<br>using field studies and literature studies on the Regulation of the Minister of Home Affairs of the<br>Republic of Indonesia Number 3 of 2024 concerning Amendments to Regulation of the Minister<br>of Home Affairs Number 1 of 2016 concerning Village Asset Management. The data analysis<br>method was carried out qualitatively. The results of the research concluded that the<br>implementation of the rolling exchange (Ruislag) was in accordance with the Regulation of the<br>Minister of Home Affairs of the Republic of Indonesia Number 3 of 2024 concerning<br>Amendments to Regulation of the Minister of Home Affairs Number 1 of 2016 concerning<br>Management of Village Assets. The village rules as the owner of the right to use the village state,<br>but they receive the advantages and disadvantages of considerable compensation benefits. Village<br>regulations suffer losses, wait, wait one year for compensation and are not covered for standby<br>costs.</p> fitriana Nur Fitriana Copyright (c) 2025 PAUGERAN LAW REVIEW https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/plr/article/view/12152 Wed, 12 Mar 2025 00:00:00 +0700 Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Seorang Dengan Menuduh Suatu Hal (Studi Kasus Putusan No.91/Pid B/2023/PN Prg) https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/plr/article/view/12193 <p class="s39"><span class="s8"><span class="bumpedFont15">Tujuan </span></span><span class="s8"><span class="bumpedFont15">penelitian</span></span> <span class="s8"><span class="bumpedFont15">ini</span></span> <span class="s8"><span class="bumpedFont15">untuk</span></span> <span class="s8"><span class="bumpedFont15">mengkaji</span></span><span class="s8"><span class="bumpedFont15">pertimbangan</span></span><span class="s8"><span class="bumpedFont15"> Hakim </span></span><span class="s8"><span class="bumpedFont15">dalam</span></span><span class="s8"><span class="bumpedFont15"> &nbsp;</span></span><span class="s8"><span class="bumpedFont15">menjatuhkan</span></span> <span class="s8"><span class="bumpedFont15">hukuman</span></span><span class="s8"><span class="bumpedFont15">bagi</span></span> <span class="s8"><span class="bumpedFont15">pelaku</span></span> <span class="s8"><span class="bumpedFont15">tindak</span></span> <span class="s8"><span class="bumpedFont15">pidana</span></span><span class="s8"><span class="bumpedFont15"> pencemaran nama baik seorang dengan menuduh suatu hal atas perkara studi kasus </span></span><span class="s8"><span class="bumpedFont15">P</span></span><span class="s8"><span class="bumpedFont15">utusan Pengadilan Negeri Nomor 91/Pid.B/2023/N Prg.</span></span></p> <p class="s39"><span class="s8"><span class="bumpedFont15">Pencemaran nama baik merupakan salah satu bentuk khusus dari perbuatan melawan hukum. Istilah yang dipakai mengenai bentuk perbuatan melawan hukum ini. Ada yang mengatakan pencemaran nama baik, namun ada yang mengatakan sebagai penghinaan. Sebenarnya yang menjadi ukuran suatu perbuatan dapat dikategorikan sebagai pencemaran nama baik orang lain masih belum jelas karena banyak faktor yang harus dikaji kembali. Dalam hal pencemaran nama baik atau penghinaan ini yang hendak dilindungi adalah kewajiban setiap orang untuk menghormati orang lain dari sudut kehormatannya dan nama baiknya di mata orang lain meskipun orang tersebut telah melakukan kejahatan yang berat.</span></span></p> <p class="s39"><span class="s8"><span class="bumpedFont15">Penelitian ini menggunakan metode analisis yuridis normatif. Dengan metode pengumpulan data menggunakan kepustakaan yang berhubungan dengan topik penelitian terutama data sekunder dengan ditunjang dari putusan, beberapa buku, dan peraturan perundang-undangan.</span></span></p> <p class="s39"><span class="s8"><span class="bumpedFont15">Hasil penelitian ini adalah </span></span><span class="s8"><span class="bumpedFont15">Terdakwa Hesti Pakaya Alias Heti terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana pencemaran nama baik sebagaimana diatur dalam Pasal 310 ayat (1) KUHP. Dalam proses persidangan, hakim memperhatikan berbagai bukti dan keterangan yang diajukan. hakim menilai bahwa perbuatan Terdakwa telah menyebabkan kerugian psikologis yang signifikan bagi korban. Dalam memberikan pertimbangannya, hakim menekankan bahwa tujuan utama dari penjatuhan hukuman bukan hanya untuk memberikan efek jera kepada pelaku, tetapi juga untuk memberikan keadilan bagi korban yang telah dirugikan oleh perbuatan Terdakwa.</span></span> <span class="s8"><span class="bumpedFont15">Hakim juga mempertimbangkan beberapa hal yang meringankan hukuman bagi Terdakwa. Diantaranya adalah sikap kooperatif Terdakwa selama proses persidangan, fakta bahwa Terdakwa belum pernah memiliki catatan kriminal sebelumnya, dan adanya janji dari Terdakwa untuk tidak mengulangi perbuatannya di masa depan. Selain itu, hakim memperhatikan bahwa Terdakwa telah menunjukkan penyesalan atas perbuatannya dan berkomitmen untuk memperbaiki hubungan dengan korban.</span></span></p> <p class="s40">&nbsp;</p> <p class="s40"><span class="s2"><span class="bumpedFont15">Kata Kunci</span></span><span class="s41"><span class="bumpedFont15">: Tindak pidan</span></span><span class="s41"><span class="bumpedFont15">a</span></span><span class="s41"><span class="bumpedFont15">, </span></span><span class="s41"><span class="bumpedFont15">Pencemaran Nama Baik</span></span><span class="s41"><span class="bumpedFont15">, Melawan hukum</span></span></p> Ida Ayu Iswari Batari Copyright (c) 2025 PAUGERAN LAW REVIEW https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/plr/article/view/12193 Tue, 11 Mar 2025 00:00:00 +0700 Problematika Tanah Wakaf Tidak Bersertifikat : Studi Kasus Masjid Istiqomah Kampung Ngembong Pijiharjo Manyaran Wonogiri https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/plr/article/view/12137 <p>Waqf actions in Indonesia are closely related to waqf certificates. According to KBBI, a certificate is a sign or a<br>written or printed statement from an authorized person that can be used as proof of ownership or an event. The<br>purpose of this research is to answer questions related to what are the factors causing the uncertified waqf land of<br>the mosque, and the settlement of disputes over waqf land of the mosque, especially in Ngembong Village, Pijiharjo,<br>Manyaran, Wonogiri. The research method used is a case study with a qualitative approach. Data were collected<br>through in-depth interviews, observations, and documentation studies. The results showed that the unclear legal<br>status of waqf land due to the fact that it has not been certified is the main factor triggering disputes. In addition,<br>the lack of public understanding of the procedures and importance of waqf land certification also exacerbated the<br>problem. The settlement of mosque waqf land disputes is carried out amicably through village deliberations. This<br>study recommends the need for socialization and education on waqf land certification to the community, as well<br>as assistance in the certification process to avoid future disputes.</p> Desyana Desyana Perwita Nur Rahmadhani Copyright (c) 2025 PAUGERAN LAW REVIEW https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/plr/article/view/12137 Wed, 12 Mar 2025 00:00:00 +0700 ANALISIS PERAN BADAN PENGAWAS PEMILU KABUPATEN BOYOLALI DALAM KASUS PELANGGARAN NETRALITAS KEPALA DESA PADA PEMILU TAHUN 2024 https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/plr/article/view/12020 <p>Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan elemen penting dalam sistem demokrasi yang memerlukan netralitas kepala desa untuk menjamin keberlangsungan pemilu yang jujur dan adil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Boyolali dalam mengawasi dan menangani pelanggaran netralitas kepala desa pada Pemilu 2024. Pendekatan yang digunakan adalah penelitian hukum normatif, yang menganalisis regulasi terkait dan kewenangan Bawaslu dalam menjalankan tugas pengawasan.<br>Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bawaslu Kabupaten Boyolali memiliki peran penting dalam mengawasi kepala desa, namun menghadapi berbagai kendala. Sulitnya pengumpulan bukti, keterbatasan sumber daya manusia, serta adanya tekanan politik di tingkat lokal menjadi hambatan utama dalam proses pengawasan dan penindakan. Selain itu, lemahnya sanksi yang diterapkan pada kepala desa yang melanggar netralitas turut memperburuk efektivitas pengawasan.<br>Penelitian ini merekomendasikan peningkatan koordinasi antara Bawaslu dan instansi terkait, serta pemanfaatan teknologi untuk memperkuat pengawasan. Sosialisasi yang lebih intensif mengenai aturan netralitas kepala desa juga diperlukan untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Diharapkan dengan langkah-langkah ini, pengawasan terhadap netralitas kepala desa dapat lebih efektif, sehingga Pemilu 2024 dapat berlangsung secara transparan dan demokratis.</p> Intan Yuli Murtini Copyright (c) 2025 PAUGERAN LAW REVIEW https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/plr/article/view/12020 Tue, 11 Mar 2025 00:00:00 +0700