KAJIAN KARAKTERISTIK FRUIT LEATHER DENGAN VARIASI JENIS PISANG (Musa paradisiaca) DAN SUHU PENGERINGAN

Penulis

  • Merkuria - Karyantina
  • Linda - Kurniawati
  • Agung S Wardana

Abstrak

Kandungan energy pisang penyedia energy dan kalori instan, yang mudah tersedia. Pisang merupakan buah yang mudah rusak dan perlu adanya upaya untuk mempertahankan daya simpan. Salah satu produk olahan pisang adalah fruit leather. Fruit leather berbentuk lembaran tipis (2-3 mm), kadar air 10-15%, konsistensi dan rasa yang spesifik seperti bahan mentahnya. Penelitian mengkaji jenis dan suhu yang optimal dalam pembuatan fruit leather pisang sehingga diperoleh produk yang baik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 2 faktor, yaitu faktor 1 : jenis pisang (pisang ambon hijau, pisang raja nangka, pisang kapok putih) dan faktor 2 : suhu pengeringan (60oC, 70oC, 80oC, 90oC . Paramater yang diamati adalah kadar air, kadar abu dan kadar gula. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pisang, suhu pengeringan dan kombinasinya menunjukkan tidak berbeda nyata. Kadar air tertinggi pada perlakuan menggunakan pisang raja nangka dengan suhu pengeringan 60oC. Kadar air terendah (25,85%) pada fruit leather pisang dengan pisang kapok putih dan suhu pengeringan 70oC. Hasil analisis kadar abu menunjukkan bahwa kadar abu tertinggi pada perlakukan dengan menggunakan pisang raja nangka dengan suhu pengeringan 60oC (4,57 gram per 100 gram). Kadar air terendah pada pisang kapok putih dengan suhu pengeringan 60oC (3,12 gram per 100 gram). Hasil analisis kadar gula menunjukkan tidka beda nyata pada semua jenis pisang, suhu pengeringan dan kombinasinya. Kadar gula tertinggi pada fruit leather dengan pisang ambon hijau dan suhu pengeringan 70oC (19,31 gram/100 gram).Kadar gula terdah pada fruit leather dengan menggunakan pisang kapok putih dan suhu pengeringan 60oC (5,97 gram/100 gram).

 

Kata kunci : fruit leather, pisang, suhu pengeringan

Unduhan

Diterbitkan

2014-01-13

Terbitan

Bagian

Artikel