PEMETAAN TANAH PERTANIAN YANG RENTAN LONGSOR DI SEKITAR PUNCAK GUNUNG LAWU

Penulis

  • Priyono - -
  • Sarwono - -

Abstrak

ABSTRAK

Tujuan penelitian: 1).Untuk memperoleh data  lahan pertanian di sekitar puncak lereng bagian barat G. Lawu wilayah Kabupaten Karanganyar yang rentan longsor  tahun 2010  & 2011.; 2).Untuk menyediakan peta tanah pertanian yang rentan longsor. Metode yang digunakan survey study kasus lewat observasi & interview (data primer) dan study pustaka (data sekunder): tentang terjadinya tanah longsor, jumlah lahan dan luasnya longsoran, dampakn dan pengendaliannya di Karanganyar pada tahun 2010.& 2011  Analisis Data Deskriptif dan Analisis Inferensial yakni data yang diperoleh dikumpulkan dikelompokkan / diklasifikasikan, ditabulasi terus disajikan dalam bentuk tabel, grafik dan peta. Lokasi di Kecamatan Tawangmangu, dan Kecamatan Ngargoyoso dan waktunya Maret s/d Juli 2011. Kesimpulannya: 1). Daerah Tawangmangu adalah daerah yang: a).relative altitudenya / ketinggian tempat (= 800-1000 m dpl) dan volumenya & hari hujan (121) lebih tinggi mengalami frekuensi kelongsoran (=10) yang lebih tinggi dibanding Ngargoyoso dengan frekuensi kelongsoran (=9,) tinggi tempat (750-1000 m dpl), volumenya & hari hujan 85 HH. Sedangkan luas lahan kritisnya Tawangmangu (714 Ha) justru lebih rendah daripada Ngargoyoso (1.294,50 Ha); b). memiliki perkembangan dan jenis tanah relative sama yakni Seputar Andosol dan Latosol; c).merupakan daerah strategis, yakni tempat arus lalu lintas bisnis terutama sembako, pariwisata, penghasil hortikultura (sayuran, buah-buahan, bunga-bungaan), perkebunan kopi, teh, pinus dan karet, catchment area, berhawa segar dan sejuk, penyangga utama G.Lawu; 2). Pada hakekatnya penyebab kerusakan tanah di sini selain disebabkan oleh longsornya tanah dan erosi lainnya, juga oleh  ulah manusia yang tidak terkendali.

 

Kata kunci: pemetaan tanah, tanah longsor, faktor penyebab kerusakan tanah

##submission.downloads##

PlumX Metrics

Diterbitkan

2013-12-03

Terbitan

Bagian

Artikel