PENGARUH KONSENTRASI AIR KEMIH DAN WAKTU ROMPESAN DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN MATA ENTRES PADA OKULASI DURIAN (Duria zibethinus Murr)

Penulis

  • Ribut Djijono & Hadi Ariyanto

Abstrak

ABSTRAK

Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi air kemih dan waktu rompeszm daun terhadap pertumbuhan mata entres pada okulasi durian, telah dilaksanakan pada tanggal 23 Juli sampai dengan 15 Nopember 2011, di Balai Benih Hortikultura Mojogedang, Karanganyar, dengan ketinggian tempat 350 meter dpl. Metode percobaan yang digunakan adalah faktorial dengan pola dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dua faktor perlakua, yaitu : konsentrasi air kemih (K) yang terdiri atas tiga tarafper1akua.n(K| = 12,5%, K; = 25,0% dan K; = 37,5%) dan waktu perompesan daun (W) yang terdiri atas tiga macarn perlakuan (W1 = 5 hari,W; = 10 hari dan W3 = 15 hari).Hasi1 penelitian dapat disimpulkan bahwa, perlakuan konsentrasi air kemih berpengaruh terhadap prosentase keberhasilan okulasi, saat pecah mata entres okulasi, saat pemunculan daun pertama, panjang tunas okulasi, jumlah daun dan proscntase bibit hidup; perlakuan waktu perompesan daun berpengaruh terhadap prosentase keberhasilan okulasi, saat pecah mata entres okulasi, saat pernunculan daun pertama, panjang tunas okulasi, jumlah daun dan prosemase bibit hidup; tidak ada interaksi antara perlakuan konsentrasi air kemih dan waktu perompesan daun terhadap semua parameter pengamatan; prosentase bibit hidup tertinggi 100%, diperoleh pada perlakuan konsentrasi air kemih 25 ,0% dan waktu perompesan daun 15 hari, konsentrasi air kemih 37,5% dan waktu perompesan daun 10 hari dan konsentrasi air kemih 37,5% dan waktu perornpesan daun 15 hari. Prosentase bibit hidup terendah 55,56%, diperoleh pada perlakuan konsentrasi air kemih 12,5% dan waktu perompesan daun 5 hari.

Kata kunci : konsentrasi, air kcmih, waktu rompesan daun, pertumbuhan, mata entries, okulasi, durian.

 

PlumX Metrics

Diterbitkan

2013-11-12

Terbitan

Bagian

Artikel