PENERAPAN INTEGRASI TANAMAN TERNAK LAHAN KERING BERBASIS USAHA TERNAK KAMBING DI KABUPATEN GUNUNG KIDUL

Authors

  • FX Suwarta & Tyastuti Purwani

Abstract

Penerapan integrasi tanaman ternak lahan kering berbasiskan usaha ternak kambing telah dilakukan di Kelompok ternak kambing Ngudimulyo dan Ngudi Rejeki, desa Giritirto , kecamatan Purwosari Kabupaten Gunung Kidul. Wilayah tersebut merupakan daerah lahan kering. Rata-rata peternak memiliki ternak kambing 3,2 ekor/rumah tangga dan pada musim kemarau terjadi kesulitan pakan. Sebagian besar tanaman budidaya berupa tanaman jangka panjang dan belum dikembangkan variasi tanaman jangka pendek dengan memanfaatkan pupuk kandang. Kegiatan diawali dengan identifikasi potensi pakan ternak dan ketersediaan pupuk kandang. Dilanjutkan dengan pelatihan peningkatan mutu pakan limbah pertanian dengan teknologi pakan fermentasi dan pembuatan starter , pembuatan pupuk organik, dan introduksi tanaman lada perdu. Peserta kegiatan adalah anggota kelompok ternak “Ngudi Mulyo” berjumlah 12 orang dan kelompok Rejeki berjumlag 10 orang. Hasil identifikasi menunjukkan rata-rata peternak mempunyai lahan rata-rata 7700 m2/KK, dengan variasi tanaman pendukung pakan beragam berupa tanaman mahoni, gliricidea, lamtoro, tanaman bunga kupu-kupu, rumput gajah dan limbah pertanian tegalan berupa jerami padi gogo, jerami jagung, jerami kacang tanah, kulit ketela, batang jagung, tongkol jagung dan kulit kacang. Ketersedian pakan pada musim penghujan cukup tersedia dengan potensi 5,2 ton/BK/peternak dan hanya sekitar 60% yang termanfaatkan. Beberapa limbah pertanian yang pemanfaatannya rendah adalah batang dan tongkol jagung, kulit kacang , jerami kedelai. Ketersediaan pupuk rata-rata per peternak mencapai 1,2 ton/tahun dan semua petani belum melakukan proses pengolahan pupuk dan membudidayakan tanaman jangka pendek (sayuran) secara intensif. Hasil pelatihan menunjukkan kapasitas petani untuk membuat pakan fermentasi mencapai 140 kg/HOK. Fermentasi pakan dapat meningkatkan kualitas pakan kambing dan menurunkan kadar serat kasar dari 28,4% menjadi 24,6%. Berdasarkan evaluasi pelaksanaan pelatihan sebanyak 91% peserta menyatakan kegiatan pengabdian memberikan manfaat dan hanya 9% menyatakan tidak tahu. Peserta yang memahami materi pelatihan dengan nilai diatas 70 sebanyak 82%. Disimpulkan bahwa kegiatan yang dilakukan telah memperkuat cadangan pakan melalui teknologi pakan fermentasi , meningkatkan kualitas pupuk , dan mengembangkan tanaman alternatif lada perdu..
Kata kunci : integrasi tanaman ternak, lahan kering, kambing

PlumX Metrics

Published

2018-12-12