KAJIAN PENGERINGAN BIJI KAKAO HASIL PANEN AKHIR MUSIM DI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

Authors

  • Nurdeana Cahyaningrum, Anisa Safitri, Mahargono Kobarsih, Mohammad Fajri & Tri Marwati

DOI:

https://doi.org/10.33061/rsfu.v3i1.2626

Abstract

Kakao (Theobroma cacao) merupakan komoditas strategis dalam meningkatkan pendapatan petani di sentra produksi Gunungkidul Yogyakarta. Akhir musim panen buah kakao biasanya pada bulan Januari, di mana curah hujan masih tinggi dan buah yang dipanen memiliki tingkat kematangan yang beragam. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pola pengeringan biji kakao dari buah yang dipanen pada pada akhir musim panen dan kualitas yang dihasilkan. Studi kasus pengeringan ini dilakukan di Unit Pengolah Hasil Kelompok Tani Ngudi Raharjo II, Patuk, Gunung Kidul, Yogyakarta pada bulan Januari 2018. Pengamatan dilakukan terhadap suhu dan RH lingkungan, kadar air biji kakao dan suhu dan RH mesin pengering, sedangkan analisis mutu mengacu pada SNI biji kakao kering. Hasil kajian menunjukkan bahwa kadar air biji kakao 6,7% terpenuhi sesuai standar SNI setelah pengeringan menggunakan alat pengering selama 24 jam. Selama 24 jam pengeringan terjadi kenaikan suhu dari 42,1oC- 54,9 oC dengan kelembaban akhir pengeringan 67%. Dari analisis mutu biji kakao yang dihasilkan tidak memenuhi standar mutu dari parameter biji pipih sedangkan parameter lainnya memenuhi syarat.
Kata-kata kunci: pengeringan biji kakao, akhir musim panen, mutu biji kakao

PlumX Metrics

Published

2019-01-12