ANALISIS POLA KONSUMSI DAN KEMISKINAN DI JAWA TENGAH

Authors

  • John Jaya Abdillah, Vincent Hadi Wiyono & Bhimo Rizky Samudro

DOI:

https://doi.org/10.33061/rsfu.v3i1.2573

Abstract

Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998 menjadikan Indonesia menempati sisi yang tersuram dalam perekonomian. Turunnya kemampuan daya beli masyarakat menunjukkan bahwa kondisi ini berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat. Kemiskinan yang ditunjukkan dengan menurunnya kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia meningkat tajam serta terjadi pergesaran pola konsumsi khususnya di Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini selain mengkaji bagaimana pola konsumsi di daerah perkotaan dan perdesaan, juga akan melihat bagaimana hubungan antara kemiskinan dengan pola konsumsi masyarakat di Jawa Tengah. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan menghitung nilai uji koefisian korelasi rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola konsumsi makanan di perkotaan cenderung lebih rendah dibandingkan perdesaan. Berdasarkan hasil uji koefisien korelasi rank Spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara persentase penduduk miskin dengan konsumsi perkapita penduduk. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi konsumsi suatu wilayah maka diasumsikan semakin makmur penduduk wilayah tersebut (pendapatan tinggi).
Kata-kata kunci: Kemiskinan, pola konsumsi, rank spearman

PlumX Metrics

Published

2019-01-11