PRODUKSI BIOMASA PADI DAN PRODUKTIVITAS AIR PADA BEBERAPA TINGGI GENANGAN AIR PADA SAWAH BUKAAN BARU DI UMAKLARAN, KABUPATEN BELU, NUSA TENGGARA TIMUR

Authors

  • Sukristiyonubowo, Sugeng Widodo & Damasus Riyanto

DOI:

https://doi.org/10.33061/rsfu.v3i1.2563

Abstract

Sawah bukaan baru harus dipandang sebagai pencetakan lumbung lumbung beras baru nasional, terlebih lahan di pulau Jawa dan Bali semakin langka. Percobaan pada skala plot dilaksanakan pada sawah bukaan baru di Umaklaran, Kabupaten Belu, pada tahun 2015. Penelitian bertujuan untuk mengetahui produksi biomasa padi dan produktivitas air pada sawah bukaan baru. Beberapa tinggi genangan air diuji, meliputi (T0) Tinggi genangan air 5 cm sebagai kontrol, (T1) Tinggi genangan air 3 cm, (T2) Intermitten dengan dua minggu periode basah dan satu minggu periode kering , dan (T3) Macak macak dengan tinggi genangan air 0,5 cm. Data yang diambil meliputi produksi biomasa padi dan produktivitas air. Produktivitas air dihitung dengan perbandingan antara hasil gabah dengan air yang dibutuhkan, sedangkan air yang dibutuhkan dihitung berdasarkan selisih antara air yang masuk ke sawah dengan air yang keluar dari sawah. Hasil percobaan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata antar perlakuan yang dicoba terhadap produksi biomasa padi (gabah dan jerami), tetapi menghasilkan produktivitas air yang berbeda antar perlakuan. Produktivitas air yang didapat bervariasi antara 0,15 – 1,01 gram liter-1, dengan produktivitas air tertinggi dicapai oleh perlakuan Macak macak. Perlu diteliti lebih lanjut agar bisa diterapkan pada semua sawah baik irigasi, setengah irigasi maupun sawah bukaan baru.
Kata kunci: hasil padi dan jerami, produktivitas air, sawah bukaan baru, tinggi genangan air

PlumX Metrics

Published

2019-01-11